dc.description.abstract | Wisata pendakian gunung di Indonesia mengalami peningkatan peminat
belakangan ini, salah satu elemen yang terdampak dari fenomena tersebut adalah
porter pendaki gunung, khususnya porter pendaki di Gunung Raung. Porter
pendaki memiliki pekerjaan yang berat, khususnya di Gunung Raung karena harus
membawa barang bawaan dari para pendaki dengan rata-rata berat beban 21 kg
dengan cara menggendongnya dengan tas yang dikenakan pada bahu mereka.
Jalan yang dilalui porter Gunung Raung juga dominan dengan tanjakan curam
dengan rata-rata waktu tempuh 10 jam melintasi medan pendakian sepanjang 17,5
km. Hal tersebut diduga dapat menyebabkan musculoskeletal disorder. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji Karakteristik Individu, Faktor Pekerjaan Dan
Keluhan Nyeri Bahu Pada Porter Pendaki Gunung Raung Via Dusun Wonorejo
Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, pengukuran dan
wawancara kepada seluruh populasi porter pendaki Gunung Raung yang
berjumlah 26 responden. Kegiatan observasi dan pengukuran dilakukan untuk
mendapatkan data tinggi badan dan berat badan yang berguna untuk mengetahui
IMT dari para porter. Selanjutnya dilakukan pengukuran berat beban tas porter.
Variable lain didapatkan melalui wawancara kepada para porter. Penelitian ini
dilakukan di titik pemberangkatan awal para porter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu berupa usia
responden paling banyak adalah kategori 36-50 tahun, Lama kerja terbanyak
adalah kategori >4 jam, Kebiasaan merokok terbanyak adalah kategori >10 batang
per hari, Kebiasaan peregangan terbanyak adalah kaegori >5 kali seminggu, IMT terbanyak adalah kategori normal, dan masa kerja mempunyai jumlah yang
seimbang antara kategori <4 tahun dan >4 tahun. Faktor Pekerjaan yakni berat
beban terbanyak adalah kategori >18kg, Durasi terpapar alat kerja (Tas) terbanyak
adalah kategori >4 jam, Alat kerja (Tas) terbanyak adalah kategori tas gunung
atau sering disebut carrier. Keluhan nyeri bahu terbanyak adalah kategori nyeri
berat. Keluhan nyeri bahu berdasarkan karakteristik individu (usia, kebiasaan
merokok, kebiasaan peregangan, IMT dan masa kerja) tidak mempunyai
hubungan dengan keluhan nyeri bahu yang dialami oleh responden, akan tetapi
lama kerja memiliki hubungan dengan keluhan nyeri bahu responden dengan nilai
chi square 0,047 (α=0,05) dan nilai C Kontingensi sebesar 0,484. Keluhan nyeri
bahu berdasarkan faktor pekerjaan (berat beban, durasi terpapar alat kerja, dan alat
kerja) tidak mempunyai hubungan dengan keluhan nyeri bahu responden .
Saran yang diberikan kepada Bagi Paguyuban Porter Wonorejo supaya
mengatur durasi istirahat, minimal 2 jam istirahat untuk yang mempunyai lama
kerja 8 jam. Bagi para porter yang bekerja agar menyesuaikan durasi istirahat
dengan durasi terpapar alat kerja yang mereka gunakan dalam hal ini adalah tas,
sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Mengingat mayoritas lama kerja dari porter yakni 73,1 persen masih mempunyai
lama kerja lebih dari 8 jam, maka sebaiknya diimbangi dengan mengkonsumsi
makanan dan minuman yang dapat menjaga stamina tubuh, seperti mengkonsumsi
madu yang mengandung fitonutrien yang baik untuk meningkatkan sistem imun
tubuh, sehingga kondisi tubuh tetap berada dalam keadaan yang sehat dan
berenergi. Sebisa mungkin untuk memakai tas gunung atau carrier supaya dapat
mereduksi rasa nyeri yang dialami, mengingat tas karung tidak senyaman tas
gunung ketika dikenakan di bahu, karena meskipun lebih sedikit keluhan dari
pekerja yang memakai tas karung akan tetapi keluhannya cenderung lebih berat
daripada pekerja yang memakai tas gunung | en_US |