Karakteristik Individu, Faktor Pekerjaan Dan Keluhan Nyeri Bahu Pada Porter Pendaki Gunung Raung DI Wonorejo Kalibaru Banyuwangi Pada Tahun 2020
Abstract
Wisata pendakian gunung di Indonesia mengalami peningkatan peminat 
belakangan ini, salah satu elemen yang terdampak dari fenomena tersebut adalah 
porter pendaki gunung, khususnya porter pendaki di Gunung Raung. Porter 
pendaki memiliki pekerjaan yang berat, khususnya di Gunung Raung karena harus 
membawa barang bawaan dari para pendaki dengan rata-rata berat beban 21 kg 
dengan cara menggendongnya dengan tas yang dikenakan pada bahu mereka. 
Jalan yang dilalui porter Gunung Raung juga dominan dengan tanjakan curam 
dengan rata-rata waktu tempuh 10 jam melintasi medan pendakian sepanjang 17,5 
km. Hal tersebut diduga dapat menyebabkan musculoskeletal disorder. Penelitian 
ini bertujuan untuk mengkaji Karakteristik Individu, Faktor Pekerjaan Dan 
Keluhan Nyeri Bahu Pada Porter Pendaki Gunung Raung Via Dusun Wonorejo 
Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, pengukuran dan 
wawancara kepada seluruh populasi porter pendaki Gunung Raung yang 
berjumlah 26 responden. Kegiatan observasi dan pengukuran dilakukan untuk 
mendapatkan data tinggi badan dan berat badan yang berguna untuk mengetahui 
IMT dari para porter. Selanjutnya dilakukan pengukuran berat beban tas porter. 
Variable lain didapatkan melalui wawancara kepada para porter. Penelitian ini 
dilakukan di titik pemberangkatan awal para porter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu berupa usia 
responden paling banyak adalah kategori 36-50 tahun, Lama kerja terbanyak 
adalah kategori >4 jam, Kebiasaan merokok terbanyak adalah kategori >10 batang 
per hari, Kebiasaan peregangan terbanyak adalah kaegori >5 kali seminggu, IMT terbanyak adalah kategori normal, dan masa kerja mempunyai jumlah yang 
seimbang antara kategori <4 tahun dan >4 tahun. Faktor Pekerjaan yakni berat 
beban terbanyak adalah kategori >18kg, Durasi terpapar alat kerja (Tas) terbanyak 
adalah kategori >4 jam, Alat kerja (Tas) terbanyak adalah kategori tas gunung 
atau sering disebut carrier. Keluhan nyeri bahu terbanyak adalah kategori nyeri 
berat. Keluhan nyeri bahu berdasarkan karakteristik individu (usia, kebiasaan 
merokok, kebiasaan peregangan, IMT dan masa kerja) tidak mempunyai 
hubungan dengan keluhan nyeri bahu yang dialami oleh responden, akan tetapi 
lama kerja memiliki hubungan dengan keluhan nyeri bahu responden dengan nilai 
chi square 0,047 (α=0,05) dan nilai C Kontingensi sebesar 0,484. Keluhan nyeri 
bahu berdasarkan faktor pekerjaan (berat beban, durasi terpapar alat kerja, dan alat 
kerja) tidak mempunyai hubungan dengan keluhan nyeri bahu responden .
Saran yang diberikan kepada Bagi Paguyuban Porter Wonorejo supaya 
mengatur durasi istirahat, minimal 2 jam istirahat untuk yang mempunyai lama 
kerja 8 jam. Bagi para porter yang bekerja agar menyesuaikan durasi istirahat 
dengan durasi terpapar alat kerja yang mereka gunakan dalam hal ini adalah tas, 
sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 
Mengingat mayoritas lama kerja dari porter yakni 73,1 persen masih mempunyai 
lama kerja lebih dari 8 jam, maka sebaiknya diimbangi dengan mengkonsumsi 
makanan dan minuman yang dapat menjaga stamina tubuh, seperti mengkonsumsi 
madu yang mengandung fitonutrien yang baik untuk meningkatkan sistem imun 
tubuh, sehingga kondisi tubuh tetap berada dalam keadaan yang sehat dan 
berenergi. Sebisa mungkin untuk memakai tas gunung atau carrier supaya dapat 
mereduksi rasa nyeri yang dialami, mengingat tas karung tidak senyaman tas 
gunung ketika dikenakan di bahu, karena meskipun lebih sedikit keluhan dari 
pekerja yang memakai tas karung akan tetapi keluhannya cenderung lebih berat 
daripada pekerja yang memakai tas gunung
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2362]
