Pola Asuh Gizi, Tingkat Konsumsi Dan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 6-24 Bulan (Studi DI Wilayah Kerja Puskesmas Woha Kabupaten Bima)
Abstract
Stunting adalah kondisi gizi kronis yang diakibatkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam kurun waktu yang lama akibat pemberian makanan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan gizi yang menyebabkan postur tubuh dewasa tidak
sesuai dengan umurnya. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Stunting adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang didapatkan dari hasil
perhitungan tinggi badan menurut usia (TB/U) dibawah standar deviasi (<-2 SD).
Hasil Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM),
prevalensi stunting di Puskesmas Woha Kabupaten Bima pada tahun 2019 sebesar
33,1% dan per februari tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 23,54%. Angka
tersebut masih diatas batas angka kejadian stuntingsuatu negara, provinsi dan
Kabupaten yang telah ditetapkan oleh WHO yaitu 20%.
Jenis peneliian ini adalah analitik observasional. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini
sebanyak 75 ibu yang memiliki anak balita. Cara pengambilan sampel dengan
menggunakan tehnik Probability Sampling jenis Simple Random Sampling.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Woha Kabupaten Bima yang
terdiri dari 15 Desa yaitu desa Tente, desa Kalampa, desa Samili, desa Rabakodo,
desa Naru, desa Nisa, desa Waduwangi, desa Tenga, desa Dadibou, desa Risa,
desa Pandai, desa Talabiu, desa Penapali, desa Keli dan desa Donggobolo. Waktu
penelitian yaitu sejak bulan Febuari 2019 hingga September 2020. Data yang
dikumpulkan meliputi karakteristik balita (umur, jenis kelamin), karakteristik
keluarga (tingkat pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, status pekerjaan ibu, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga dan pengeluaran pangan keluarga),
tingkat konsumsi (energi, protein, kalsium, zat besi dan zink), pola konsumsi serta
pola asuh gizi (pemberian ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI). Data tersebut
didapat melalui wawancara dengan kuesioner, food recall dan Food Frequency
Questionnaire kepada ibu balita dan pengukuran parameter antropometri yang
berupa tinggi badan dan panjang badan kepada 75 balita di wilayah kerja
Puskesmas Woha Kabupaten Bima. Data kejadian stunting pada anak balita
menggunakan indeks parameter TB/U. Analisis data menggunakan uji statistik chi
square
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]