| dc.description.abstract | Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mayoritas penduduknya beragama islam, di Kabupaten Jember juga terdapat beberapa kampus unggulan Jember seperti Universitas jember, IAIN, Politeknik Negeri Jember dan lainnya. Adanya kampus-kampus di Jember memicu banyaknya pedagang untuk berjualan di sekitar kampus. Salah satu makanan yang banyak dijumpai adalah Bakso. Bakso di daerah kampus Universitas Jember beraneka ragam jenis dan hargannya, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh pedagang bakso. Kemungkinan adanya cemaran bakso sapi dengan daging lain tentunya membuat konsumen bakso merasa resah karena tidak tahu jenis daging yang digunakan untuk campuran bakso. Substitusi daging yang paling banyak digunakan adalah daging babi. Daging babi memiliki bau yang khas, daging lebih kenyal dan mudah direnggangkan, cenderung berair, warna lebih pucat, harga pasaran lebih murah dibandingkan daging sapi, seratnya lebih halus, lemaknya tebal dan cenderung berwarna putih, serta elastis.
Bakso daging sapi yang tercemar dengan daging lain sulit dibedakan karena daging sudah dihaluskan dan dicampur dengan bahan atau bumbu lainnya. Keberadaan komponen bahan makanan yang mengandung babi dalam bahan dan produk pangan dapat diidentifikasi melalui DNA. Teknik PCR mempunyai sensitifitas untuk deteksi keberadaan daging babi dalam daging segar maupun produk daging yang telah dicampur dengan bahan daging lain melalui DNA. Adanya upaya untuk mendeteksi daging babi didalam bakso melalui teknik PCR memberikan hasil yang tidak meragukan. Tujuan dari penelitian penulis yaitu mengidentifikasi ingredient babi, mengetahui sifat fisik da kimia serta mengetahui tingkat kesukaa konsumen terhadap bakso di lingkar kampus Universitas Jember. | en_US |
