Show simple item record

dc.contributor.advisorBELGIS, Maria
dc.contributor.advisorNAFI', Ahmad
dc.contributor.authorWULANDARI, Afina Desi
dc.date.accessioned2021-03-18T03:56:40Z
dc.date.available2021-03-18T03:56:40Z
dc.date.issued2020-01-20
dc.identifier.nimNIM151710101072
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103416
dc.description.abstractKencur (Kaempferia galanga L.) secara tradisional dikenal sebagai tanaman obat untuk mencegah penyakitbatuk dan radang tenggorokan. Kencur mengandung minyak atsiri sebanyak 2,4-3,9%, dengan senyawa aktif etil pmetoksi sinamat (23,65%) dan etil sinamat (5,98%). Kedua senyawa tersebut dapat berperan sebagai antimikroba. Selain itu, minyak atsiri memiliki flavor yang kuat yang dapat digunakan sebagai flavor alami pada hard candy. Hard candy dengan kandungan senyawa aktif minyak atsiri kencur dapat menjadi produk yang memiliki aktivitas antibakteri penyebab radang tenggorokan, disukai oleh konsumen, lebih praktis dan efisien untuk dikonsumsi. Radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri antara lain Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan minyak atsiri kencur terhadap aktivitas antibakteri, karakteristik organoleptik hard candy, dan karakteristik kimia hard candy perlakuan terbaik. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu destilasi uap-air rimpang kencur, pembuatan hard candy minyak atsiri kencur, dan pengujian karakteristik hard candy meliputi aktivitas zona hambat, IC50 dan KHM, karaktersitik organoleptik metode hedonik (warna, aroma, rasa, dan keseluruhan), uji efektivitas dan kualitas mutu kimia (air, abu dan gula reduksi) untuk perlakuan sampel terbaik. Konsentrasi minyak atsiri kencur yang digunakan yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; 0,8%; dan 1%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Data aktivitas antibakteri yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Varian) dengan taraf signifikansi 5% dan apabila berbeda nyata diuji lanjut menggunakan DMRT, sedangkan sifat hedonik dianalisis menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi 5%. Penentuan perlakuan terbaik dilakukan secara analisis deskriptif kualitatif dengan pembobotan nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi minyak atsiri kencur berpengaruh nyata terhadap aktivitas atibakteri, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kesukaan warna, aroma, rasa dan keseluruhan. Luas zona hambat hard candy minyak atsiri kencur pada kosentrasi 1% memiliki diameter hambatan terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes sebesar 5,44 mm dan bakteri Staphylococcus aureus sebesar 5,56 mm. Nilai IC50 terhadap Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus yaitu konsentrasi minyak atsiri kencur 0,8% (2,59 mg/ml), nilai KHM terhadap Streptococcus pyogenes (6,58 mg/ml) dan nilai KHM Staphylococcus aureus (6,45 mg/ml). Penambahan minyak atsiri kencur konsenntrasi 1% paling disukai oleh panelis dari parameter warna (77,5%), konsentrasi 0,4% paling disukai dari parameter aroma (70%) dan rasa (70%), sedangkan secara keseluruhan penambahan 0,4% dan 1% paling disukai dengan persentase 73,75%.Formulasi hard candy minyak atsiri kencur perlakuan terbaik yaitu kosentrasi minyak atsiri 1% dengan karakteristik kimia meliputi kadar air 3,29%, kadar abu 0,12%, dan gula reduksi 7,13%.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectTanaman Kencuren_US
dc.subjectAntibakterien_US
dc.subjectHard Candyen_US
dc.subjectMinyak Atsirien_US
dc.titleAktivitas Antibakteri dan Karakteristik Organoleptik Hard Candy Minyak Atsiri Kencur (Kaempferia galanga L.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknologi Hasil Pertanian
dc.identifier.kodeprodi1710101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record