Show simple item record

dc.contributor.advisorNOVITA, Elida
dc.contributor.authorADMAJA, Arthanti Yulia
dc.date.accessioned2020-11-30T03:22:26Z
dc.date.available2020-11-30T03:22:26Z
dc.date.issued2020-06-22
dc.identifier.nimNIM161710201068
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102244
dc.description.abstractLimbah padat kopi berupa kulit buah kopi hanya dimanfaatkan sebagai pupuk oleh masyarakat. Untuk meminimalisir jumlah limbah yang semakin besar, perlu dilakukan penanganan yang tepat dengan cara menggunakan limbah padat dari kulit buah kopi sebagai adsorben yang akan menangani air limbah dari kopi melalui proses adsorpsi. Kulit kopi memiliki kandungan selulosa yang cukup besar, yaitu 15-43 %. Kandungan selulosa tersebut yang baik digunakan untuk pembuatan karbon aktif. Kulit buah kopi akan dibakar di dalam tanur untuk menjadikannya sebagai arang. Karbon yang sudah jadi diaktifkan menggunakan NaOH 1 M. Untuk karakteristik karbon aktif yan diukur yaitu kadar air, kadar abu, dan daya serap iod. Karakteristik tersebut berpacu pada baku mutu karbon aktif menurut SNI-06-3730-1995 yaitu kadar air maksimal 15%, kadar abu maksimal 10%, dan daya serap iod minimal 750%. Berdasarkan hasil analisis nilai karakteristik karbon aktif kulit kopi menghasilkan kadar air 0,033%, kadar abu 0,704% ,dan daya serap iod 507.600%. Karbon aktif yang baik digunakan pada proses adsorpsi yaitu karbon aktif yang sudah memenuhi standar baku mutu. Pada porses adsorpsi, adsorbat yang digunakan yaitu air limbah hasil pengolahan kopi. Parameter adsorpsi yang digunakan adalah kekeruhan dan panjang gelombang warna. Panjang gelombang warna yang digunakan yaitu 460 nm. Air limbah memiliki nilai kekeruhan 226 NTU dan warna 1,374 Scala Pt – Co. Kedua nilai tersebut jauh dari baku mutu parameter kekeruhan yaitu 100 NTU dan warna 50 Scala Pt – Co. Metode adsorpsi dapat menghasilkan air limbah yang tidak keruh dengan warna yang bening. Pada metode adsorpsi dilakukan perbedaan massa dan waktu kontak. Massa yang digunakan yaitu 5 gram, 1 gram, dan 15 gram. Waktu kontak yang digunakan 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Perbedaan massa dan waktu kontak dilakukan untuk mengetahui massa yang paling bagus dan waktu kontak yang optimum. Karbon aktif yang digunakan yaitu 20-60 mesh dengan air limbah sebanyak 100 ml untuk setiap sampel. Setelah melalui proses adsorpsi menghasilkan sampel massa 15 gram dan waktu kontak 60 menit dengan nilai kekeruhan dan warna terendah. Efisiensi dari metode adsropsi menggunakan karbon aktif kulit kopi menghasilkan nilai tertinggi pada sampel 15 gram dan waktu kontak 60 menit yaitu 0,896% pada parameter kekeruhan dan 0,839% pada parameter panjang gelombang warna. Semakin rendah nilai kekeruhan dan panjang gelombang warna menghasilkan air limbah yang bening dan tidak keruh maka, semakin tinggi nilai efisiensinya.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectLimbah Padat Kopien_US
dc.subjectKarbon Aktifen_US
dc.subjectPenanganan Limbahen_US
dc.subjectAdsorbenen_US
dc.titlePerlakuan Beda Massa Dan Waktu Kontak Adsorben Karbon Aktif Kulit Kopi pada Penanganan Air Limbah Pengolahan Kopien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknik Pertanian
dc.identifier.kodeprodi1710201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record