dc.description.abstract | Ikan bandeng merupakan jenis ikan air payau yang memiliki rasa spesifik
dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat pesisir Indonesia. Protein ikan
bandeng mencapai 20-24% yang terdiri dari asam amino glutamat dan lisin serta
kandungan asam omega 3 yang cukup tinggi mencapai 14,2% sehingga dapat
dikembangkan menjadi hidrolisat protein. Hidrolisat protein ikan bandeng
mempunyai aktivitas antioksidan sebesar 33,25% menggunakan metode DPPH.
Asam amino berperan sebagai antioksidan karena sifat hidrofobik yang dapat
mereduksi radikal bebas dan mendonorkan ion hidrogen. Peptida bertindak
sebagai antioksidan karena dapat mengikat radikal bebas, donor proton dan
menghambat pengikatan ion logam. Senyawa antioksidan hidrolisat protein ikan
bandeng memiliki sifat hidrofobik sehingga menurunkan tingkat bioavailabilitas
dalam tubuh. Salah satu teknologi yang dapat meningkatkan biovailabilitas yaitu
nanoenkapsulasi. Nanoenkapsulasi merupakan teknik penyalutan bahan aktif
dalam bahan penyalut untuk melindungi senyawa aktif dengan ukuran nano.
Metode pembuatan nanopartikel yang umum digunakan dan sederhana yaitu
gelasi ionik. Kelebihan nanopartikel dengan gelasi ionik yaitu kitosan yang
digunakan bersifat biokompatibel, biodegradabel, dan membentuk matriks yang
dapat mengendalikan pelepasan senyawa bioaktif dan natrium tripolifosfat
memiliki banyak ion negatif yang dapat meningkatkan kekuatan partikel. Tujuan
penelitian yaitu mengetahui karakteristik nanopartikel berbahan dasar hidrolisat
protein ikan bandeng dan mengetahui kombinasi perlakuan yang tepat antara
kitosan, natrium tripolifosfat dan hidrolisat protein ikan bandeng dalam
pembuatan nanopartikel. | en_US |