Show simple item record

dc.contributor.authorBASUKI, Imam
dc.date.accessioned2020-11-04T04:48:06Z
dc.date.available2020-11-04T04:48:06Z
dc.date.issued2020-10-01
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101678
dc.descriptionE-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR Kerja Sama FIB Universitas Jember, HISKI Jember, dan ATL Jember (5-6 Oktober 2020)en_US
dc.description.abstractMantra adalah bentuk sastra kuno dan merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Ia dipandang sama dengan doa sakral yang berisi rangkaian kata yang memiliki kekuatan gaib untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Mantra digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menyembuhkan penyakit, mengusir roh jahat, melancarkan rezeki, dan untuk memperoleh jodoh. Mantra pengasihan adalah salah satu jenis mantra yang fungsinya untuk menjerat perhatian serta menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dari orang yang akan dicintainya. Dalam masyarakat kita ada ungkapan “cinta ditolak dukun bertindak.” Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat lekat dengan ilmu gaib atau ilmu pelet yang disebut ilmu pengasihan yang dapat digunakan untuk mencapai keinginan menjalin asmara dengan orang yang dicintainya apabila jalan normal tidak dapat ditempuhnya. Fenomena semacam ini dipandang wajar oleh masyarakat kita. Artikel ilmiah ini merupakan luaran hasil penelitian di kabupaten Banyuwangi yang berangkat dari pertanyaan penelitian: 1) fitur kebahasaan macam apa yang dapat diungkap dalam mantra pengasihan tersebut, 2) bagaimana cara kerja mantra tersebut sehingga dapat membangkitkan gairah bercinta, dan 3) mengapa mantra ini masih eksis di masyarakat Banyuwangi khusunya. Metodologi: data penelitian ini berupa wacana atau teks mantra pengasihan. Penggalian data dilakukan melalui studi lapangan dengan melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan informan yaitu si korban dan juga si dukun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur kebahasaan dalam mantara pengasihan adalah 1) menggunakan bahasa Jawa atau Arab, 2, dapat menimbulkan daya magis apabila dibarengi dengan laku mistis, dan 3, sudah membudaya dan dipandang sebagai kebutuhan hidup oleh masyarakat Banyuwangi.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherUPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jemberen_US
dc.subjectmantra pengasihanen_US
dc.subjectdaya magis-laku magisen_US
dc.subjectbudaya lokalen_US
dc.titleSastra Lisan dan Humaniora: Fitur Bahasa dalam Mantra Pengasihanen_US
dc.typeArticleen_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI0110101#Sastra Inggris
dc.identifier.nidnNIDN0004096307


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record