• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Conference Proceeding
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Sastra Lisan dan Humaniora: Fitur Bahasa dalam Mantra Pengasihan

    Thumbnail
    View/Open
    F. IB_Prosiding_Imam Basuki_SASTRA LISAN DAN HUMANIORA.pdf (387.0Kb)
    Date
    2020-10-01
    Author
    BASUKI, Imam
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Mantra adalah bentuk sastra kuno dan merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Ia dipandang sama dengan doa sakral yang berisi rangkaian kata yang memiliki kekuatan gaib untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Mantra digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menyembuhkan penyakit, mengusir roh jahat, melancarkan rezeki, dan untuk memperoleh jodoh. Mantra pengasihan adalah salah satu jenis mantra yang fungsinya untuk menjerat perhatian serta menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dari orang yang akan dicintainya. Dalam masyarakat kita ada ungkapan “cinta ditolak dukun bertindak.” Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat lekat dengan ilmu gaib atau ilmu pelet yang disebut ilmu pengasihan yang dapat digunakan untuk mencapai keinginan menjalin asmara dengan orang yang dicintainya apabila jalan normal tidak dapat ditempuhnya. Fenomena semacam ini dipandang wajar oleh masyarakat kita. Artikel ilmiah ini merupakan luaran hasil penelitian di kabupaten Banyuwangi yang berangkat dari pertanyaan penelitian: 1) fitur kebahasaan macam apa yang dapat diungkap dalam mantra pengasihan tersebut, 2) bagaimana cara kerja mantra tersebut sehingga dapat membangkitkan gairah bercinta, dan 3) mengapa mantra ini masih eksis di masyarakat Banyuwangi khusunya. Metodologi: data penelitian ini berupa wacana atau teks mantra pengasihan. Penggalian data dilakukan melalui studi lapangan dengan melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan informan yaitu si korban dan juga si dukun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur kebahasaan dalam mantara pengasihan adalah 1) menggunakan bahasa Jawa atau Arab, 2, dapat menimbulkan daya magis apabila dibarengi dengan laku mistis, dan 3, sudah membudaya dan dipandang sebagai kebutuhan hidup oleh masyarakat Banyuwangi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101678
    Collections
    • LSP-Conference Proceeding [1877]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository