dc.description.abstract | Temulawak adalah tanaman yang tumbuh berumpun, yang telah lama dikenal dan dimanfatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia, baik sebagai obat tradisional, sebagai pewarna, ataupun bahan pangan. Produk olahan temulawak yang telah ada di pasaran berupa jamu, emulsi, sirup, tablet temulawak, kapsul temulawak dan serbuk effervescent. Pada umumnya masyarakat masih mengasosiasiakan temulawak sebagai jamu yang mempunyai rasa pahit dan bau tidak enak, padahal jika dikonsumsi secara rutin dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu, harus ada pradigma baru bahwa mengkonsumsi minuman temulawak tidak selalu identik dengan rasa pahit, dan tidak praktis, akan tetapi dapat dibuat sedian yang praktis dalam bentuk tablet yang dapat langsung larut air yaitu tablet efervecent dari minuman temulawak.
Sumber asam yang digunakan dalam penelitian ini, adalah asam sitrat dan asam tartrat serta sumber basa yang dipilih adalah natrium bikarbonat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan proporsi natrium bikarbonat dan asam tartarat terhadap sifat fisik, kimia, dan organoleptik tablet temulawak effervescent, dan mengetahui formulasi terbaik untuk menghasilkan tablet effervescent temulawak yang baik. Metode penelitian menggunakan desain acak lengkap tunggal dengan rasio natrium bikarbonat: asam tartarat, (F1 = 2,0: 2,5; F2 = 2,5: 2,0; F3 = 3,0; 1,3; F4 = 3, 5: 1,0, dan F5 = 4.0: 0.5), setiap perlakuan diulang 3 (tiga) kali. Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi natrium bikarbonat dan asam tartarat secara signifikan mempengaruhi uji fisik (Warna, waktu larut, higroskopisitas, kekerasan, viskositas ), uji kimia ( Kadar Air, Kadar Abu, dan pH), sedangkan pada uji organoleptik kombinasi natrium bikarbonat dan asam tartrat berpengaruh tidak nyata terhadap tablet effervescent temulawak, dikarenakan panelis belum bisa membedakan dalam memberikan penilaian terhadap warna, aroma, rasa dan viskositas pada minuman tablet effervescent temulawak. Proporsi asam natrium bikarbonat dan asam tartarat terbaik untuk menghasilkan tablet efervescent temulawak adalah proporsi natrium bikarbonat (4 g): asam tartarat (0,5) dengan kecerahan warna tablet (63,87%), kekerasan (2,167 kgf), higroskopisitas (24,43 g), waktu larut (35 detik), viskositas (1,7 MPa.S), kadar air (1,18%), kadar abu (9,16%), dan pH (6,27), serta memiliki tingkat kesukaan panelis yang paling tinggi dari segi sifat fisik, kimia, dan organoleptik. | en_US |