Show simple item record

dc.contributor.advisorSuwasono, Sony
dc.contributor.advisorGiyarto
dc.contributor.authorRosavani, Milanda Aisyah
dc.date.accessioned2020-09-02T04:45:43Z
dc.date.available2020-09-02T04:45:43Z
dc.identifier.nim141710101070
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100894
dc.description.abstractKopi termasuk komoditas andalan di Indonesia dengan jumlah produksi tahun 2017 mencapai 34.000 ton di Jawa Timur. Kabupaten Jember — Jawa Timur memiliki potensi dalam memproduksi kopi, dengan luas perkebunan kopi rakyat mencapai 6.601,31 ha. Salah satu wilayah yang berpotensi yaitu kawasan pegunungan Argopuro. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan Tanggul, Kecamatan Arjasa, Kecamatan Panti, dan Kecamatan Sukorambi. Biji kopi yang diproduksi petani di kawasan tersebut belum memenuhi standar yang diterapkan oleh SNI 01-2907-2008 terutama aspek mikrobiologinya. Kapang dapat ditemukan pada biji kopi akibat pengolahan seperti pengeringan dan penyimpanan yang kurang tepat. Kapang yang tumbuh dapat memproduksi mikotoksin, seperti okratoksin A, yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Upaya peningkatan mutu biji kopi hasil perkebunan rakyat dapat dilakukan dengan mengetahui jenis — jenis kapang yang biasa tumbuh pada biji kopi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kapang yang mencemari biji kopi di kawasan Pegunungan Argopuro, Jember yang berpotensi menghasilkan mikotoksin, secara mikroskopis dan makroskopis serta mengetahui kemampuannya dalam memproduksi okratoksin A. Penelitian diawali dengan pengolahan biji kopi menurut metode yang diterapkan petani di setiap wilayah kawasan Pegunungan Argopuro, Jember. Penelitian dilakukan dalam empat tahap meliputi tahap isolasi kapang dari biji kopi, tahap identifikasi isolat secara makroskopis dan mikroskopis, tahap pengamatan kadar air, higroskopisitas, dan total bakteri, serta tahap pengukuran okratoksin A. Variabel pengamatan yang dilakukan meliputi isolasi kapang biji kopi, identifikasi jenis kapang secara makroskopis dan mikroskopis, perhitungan kadar air, total mikroba, serta pengujian okratoksin A. Penelitian menggunakan 10 sampel biji kopi dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua kali pengulangan. Data hasil pengamatan diolah dan hasil keseluruhan disajikan dalam bentuk gambar dan diagram yang dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel biji kopi perkebunan rakyat di kawasan Pegunungan Argopuro, Jember yang meliputi Kecamatan Bangsalsari, Arjasa, Panti, Sukorambi, dan Tanggul sebagian besar terkontaminasi oleh kapang jenis Aspergillus niger yang ditunjukkan oleh warna koloni kuning hingga hitam pekat dan Penicillium sp yang ditunjukkan oleh warna koloni hijau kecoklatan. Aspergillus flavus hanya ditemukan pada satu sampel biji kopi dari Kecamatan Tanggul dengan warna koloni menyerupai hijau lumut. Kadar air pada keseluruhan sampel berkisar antara 9,65% hingga 12,35%. Mikroba lain seperti khamir dan bakteri ditemukan dalam biji kopi hasil perkebunan rakyat di kawasan Pegunungan Argopuro, Jember. Jumlah okratoksin A yang lebih tinggi ditemukan pada sampel biji kopi dengan pertumbuhan Aspergillus niger.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMikrobiologisen_US
dc.subjectBiji Kopi Perkebunan Rakyaten_US
dc.subjectKawasan Pegununan Argopuro – Jemberen_US
dc.titleAspek Mikrobiologis Biji Kopi Perkebunan Rakyat di Kawasan Pegununan Argopuro – Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record