Klasifikasi Dan Interpretasi Citra Satelit Sentinel Untuk Pemetaan Tutupan Lahan Pada Wilayah (Arjasa, Asembagus Dan Jangkar) Kabupaten Situbondo (Metode Unsupervised Dan Supervised Classification )
Abstract
Kabupaten Situbondo terletak di bagian timur wilayah dari Provinsi Jawa
Timur yang memiliki luas wilayah sekitar 1.638,50 km
2
dan terbagi dalam 17
kecamatan. Secara geografis, wilayah Kabupaten Situbondo berada pada posisi
1130
30’-1140
42’ Bujur Timur dan 70
35’- 7
0
44’ Lintang Selatan. Tutupan lahan
pada wilayah Kabupaten Situbondo terbesar hutan dengan luas sekitar 73,50 km
2
,
pemukiman 7,59 km
2
, persawahan 26,19 km
2
, dan luas lahan kering sebesar
46,54 km
2
(BPN, 2016).
Kabupaten Situbondo merupakan salah satu Kabupaten yang mempunyai
lahan sub-optimal (LSO) kering yang luas terutama di 3 Kecamatan yaitu Arjasa,
Jangkar dan Asembagus. Lahan sub-optimal merupakan lahan yang telah
mengalami degradasi yang mempunyai kesuburan yang rendah dan tidak mampu
mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal (Balittanah,2016).
Mengoptimalkan luas lahan kering diperlukan untuk perencanaan dan
perkembangan pertanian. Maka perlu adanya deteksi lahan kering sebagian salah
satu langkah upaya peningkatan produktivitas pertanian lahan sub-optimal dengan
teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu dapat digunakan untuk
mengetahui tutupan lahan. Tutupan lahan adalah kondisi kenampakan biofisik
permukaan bumi yang diamati dengan klasifikasi tutupan lahan dapat memetakan
lahan kering dan memperkirakan luas pada 3 kecamatan tersebut.