Show simple item record

dc.contributor.advisorWitono, Yuli
dc.contributor.advisorBelgis, Maria
dc.contributor.authorIlma Firdaus, Danar
dc.date.accessioned2020-09-02T03:02:33Z
dc.date.available2020-09-02T03:02:33Z
dc.date.issued2019-01-29
dc.identifier.nim141710101116
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100862
dc.description.abstractBiji kopi robusta yang diolah secara fermentasi dengan penambahan enzim protease biduri diharapkan mampu memperbaiki citarasa kopi yang dihasilkan, namun belum diketahui konsentrasi dan lama fermentasi yang tepat dalam pengaplikasiannya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi dan lama waktu yang tepat dalam pengolahan kopi robusta sehingga didapat mutu sensori yang baik dan mild kafein. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kombinasi 2 faktor (konsentrasi protease biduri 1, 3, 5% dan lama fermentasi 12, 24, 36 jam) serta perlakuan kontrol sebagai pembanding yang masing-masing kombinasi dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Adapun parameter yang diamati meliputi: (1) mutu organoleptik (metode cup test) menggunakan panelis ahli yang terdiri atas atribut fragrance/aroma, flavor, aftertaste, salt/acid, bbitter/sweet, mouthfeel/body, balance, uniform cups, clean cup, overall; (2) senyawa volatil menggunakan GCMS dengan metode SPME; dan (3) kadar kafein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari perlakukan konsentrasi protease biduri dan lama hidrolisis terhadap semua parameter pengamatan dari sampel bubuk kopi robusta yang meliputi sifat organoleptik, komposisi senyawa volatil dan kadar kafein. Hasil final score yang ditentukan dari atribut citarasa (fragrance/aroma, flavor, aftertaste, salt/acid, bitter/sweet, mouthfeel/body, uniform cup, balance, clean cup, dan overall) menunjukkan bahwa kopi robusta dengan perlakuan konsentrasi dan lama fermentasi memiliki nilai lebih tinggi (> 80) dibanding nilai organopeltik kopi robusta kontrol (61,67). Nilai tersebut menunjukkan bahwa semua sampel perlakuan termasuk ke dalam kategori fine (nilai 80-90), dibanding dengan perlakuan kontrol yang termasuk ke dalam kategori average (nilai 60-70). Sampel perlakuan dengan penambahan enzim konsentrasi 1, 3, dan 5% selama 36 jam berturut-turut teridentifikasi sebanyak 43, 42, dan 42 senyawa volatil, sedangkan sampel kontrol yang teridentifikasi sebanyak 39 senyawa. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat senyawa baru yang teridentifikasi. Senyawa volatil yang teridentifikasi pada sampel bubuk kopi robusta dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, meliputi pyrazine, furan, ketone, acid, alcohol, pyrrole, aldehyde, dan heterocyclic N.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanian Universitas Jemberen_US
dc.subjectModifikasi Pengolahan Biji Kopien_US
dc.titlePenambahan Enzim Protease Dari Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea) Untuk Meningkatkan Mutu Organoleptik Kopi Robustaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTeknologi Hasil Pertanian
dc.identifier.kodeprodi1710101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record