Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Tembakau Inferior Jenis Kasturi terhadap Staphylococcus Aureus dan Salmonella Typhi
Abstract
Tembakau merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di kota
Jember sebagai tanaman perkebunan selain kopi dan kakao. Tembakau jenis
kasturi termasuk dalam tembakau yang banyak dibudidayakan terutama di
wilayah Kalisat Kabupaten Jember yang mencapai 43.016,21 kwintal pada tahun
2017, namun terdapat bagian daun yang dibiarkan mengering dipohon sehingga
kurang dimanfaatkan, salah satunya yakni bagian daun koseran (pasir). Bagian
tersebut menurut petani tembakau jumlahnya mencapai 10-20% dari jumlah hasil
panen. Daun tersebut diyakini masih dapat dimanfaatkan keberadaannya dengan
cara mengekstrak bagian daun tembakau kasturi inferior tersebut untuk diambil
senyawa aktifnya. Ekstraksi dilakukan pada bagian lembaran daun dengan
menghilangkan bagian tulang daun tembakau, hasil ekstraksi diharapkan mampu
digunakan sebagai penghambat tumbuhnya bakteri patogen yang kerapkali
meresahkan masyarakat. Contoh bakteri patogen yaitu Staphylococus aureus
sebagai penyebab keracunan pada makanan dan Salmonella thypi sebagai
penyebab penyakit tipus.
Penelitian ini dilakukan dengan pelarut air 90oC dan etanol 80% dengan
variasi penambahan ekstrak yang berbeda. Penambahan jumlah ekstrak yang
bervariasi diharapkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri secara maksimal
namun dengan jumlah ekstrak yang minimal. Penelitian dilakukan dalam beberapa
tahapan, yakni ekstrasi daun tembakau, analisa total polifenol (Follin-ciocalteau),
analisa aktivitas antioksidan, (DPPH scavenging activity), dan analisa aktivitas
antibakteri ekstrak daun tembakau dengan metode dilusi agar untuk penentuan
IC50 dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM).