Sifat Fisik Bubuk Daun Kopi Robusta Hasil Pengeringan Konveks
Abstract
Daun kopi merupakan bagian dari tanaman kopi yang biasanya dipangkas dan
jarang dimanfaatkan. Salah satu tempat yang terkenal dengan pemanfaatan daun
kopi yaitu yaitu di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera
Barat. Daun kopi diolah dengan cara dikeringkan terlebih dahulu menggunakan
bantuan sinar matahari kemudian diseduh menggunakan air panas. Daun kopi
mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, kafein, dan polifenol. Asam fenolik
yang terkandung dalam daun kopi merupakan senyawa antioksidan yang
berfungsi menghilangkan radikal bebas di dalam tubuh. Proses produksi bahan
berbasis bubuk tidak dapat lepas dari proses pengeringan, sehingga pengeringan
merupakan unit operasi yang sangat penting terhadap proses pembuatan bubuk
daun kopi sebagai minuman. Tujuan penelitian untuk mempelajari proses
pembuatan bubuk daun kopi menggunakan oven konveksi. Tujuan khusus adalah
sebagai berikut: (1) mengamati pengaruh suhu pengeringan dan ukuran partikel
bubuk terhadap sifat fisik bubuk daun kopi, (2) mengetahui sifat fisik bubuk daun
kopi hasil pengeringan konveksi meliputi warna, densitas curah, angle of repose,
indeks kelarutan, dan densitas partikel. Metode pengeringan menggunakan oven
konveksi dengan suhu 55 ⁰C, 65 ⁰C, dan 75 ⁰C. Durasi penghalusan daun kering
menjadi bubuk yaitu 4 menit, kemudian diayak menggunakan ayakan Tyler.
Pengujian dilakukan hanya pada bubuk yang lolos ayakan 60, 80, dan 100 mesh.
Suhu pengeringan dan ukuran partikel bubuk sama-sama memiliki hubungan
terhadap sifat fisik bubuk daun kopi. Suhu pengeringan memiliki hubungan
terhadap variabel tingkat kecerahan (L), total perbedaan warna (∆E) dan densitas
partikel. Ukuran partikel bubuk memiliki hubungan terhadap variabel tingkat
kecerahan (L), tingkat kemerahan (a), tingkat kekuningan (b), densitas curah,
angle of repose, indeks kelarutan dan densitas partikel. Secara umum sifat fisik
bubuk daun kopi berhubungan dengan ukuran partikel bubuk dibandingkan suhu pengeringan. Hasil pengukuran kadar air awal sebesar 74,23-77,23%bb, kadar air
akhir sebesar 7,18-7,57%bb, kadar air bubuk sebesar 7,10-7,26%bb, nilai
rendemen pengeringan sebesar 25,42-27,15%, nilai rendemen bubuk yang lolosan
ayakan 60, 80, dan 100 mesh sebesar 1,21-10,48%, nilai fineness modulus (FM)
sebesar 1,85-2,94, nilai ukuran rata-rata butiran (D) sebesar 0,02-0,03mm. Hasil
pengukuran sifat fisik pada bubuk daun kopi memiliki rentang nilai antara lain;
nilai L minimum sebesar 42,08 dan maksimum sebesar 46,00, nilai a minimum
sebesar 1,70 dan maksimum sebesar 2,93, nilai b minimum sebesar 13,22 dan
maksimum sebesar 17,90, nilai ∆E minimum sebesar 15,61 dan maksimum
sebesar 23,36, nilai densitas curah minimum sebesar 0,28 g/ml dan maksimum
sebesar 0,33 g/ml, nilai angle of repose minimum sebesar 37,10⁰ dan maksimum
sebesar 41,50⁰, nilai indeks kelarutan minimum sebesar 0,0013 g/ml dan
maksimum sebesar 0,0035 g/ml, dan nilai densitas partikel minimum sebesar 1,24
g/ml dan maksimum sebesar 1,59 g/ml.