Show simple item record

dc.contributor.advisorTaruna, Iwan
dc.contributor.advisorPurbasari, Dian
dc.contributor.authorSolehah
dc.date.accessioned2020-09-02T02:48:34Z
dc.date.available2020-09-02T02:48:34Z
dc.date.issued2019-12-13
dc.identifier.nim151710201029
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100834
dc.description.abstractPegagan (Centella asiatica. L) merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat tumbuh pada ketinggian 700 - 2.500 mdpl. Pegagan segar mengandung beberapa nutrisi seperti protein, karbohidrat, asam asiatik, zat besi, kalsium dan air. Pegagan termasuk bahan yang mengandung kadar air cukup tinggi yaitu mencapai 79,63% bb. Banyaknya kadar air menyebabkan pegagan cepat mengalami kerusakan sehingga diperlukan suatu penanganan untuk memperpanjang umur simpan dengan diolah menjadi bubuk. Bubuk daun pegagan merupakan hasil dari proses pengeringan dan penepungan. Proses pengeringan sendiri dapat dilakukan dengan dua metode yaitu penjemuran dan mekanis. Salah satu dari metode pengeringan mekanis yaitu menggunakan oven microwave yang diharapkan mampu menghasilkan produk kering daun pegagan dalam waktu singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur mutu fisik bubuk daun pegagan hasil pengeringan microwave dan mempelajari hubungan daya microwave dan ukuran partikel terhadap mutu fisik bubuk daun pegagan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Juli 2019 bertempat di Laboratorium Enjiniring Hasil Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Bahan yang digunakan yaitu daun pegagan yang diperoleh dari Desa Besuki Kabupaten Situbondo. Rancangan penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua variabel yaitu daya microwave (400, 480, dan 740 W) dan ukuran partikel (60, 80, dan 100 mesh). Setiap perlakuan dilakukan dua kali pengulangan. Analisis data menggunakan Anova dan dilanjut uji Duncan. Selain itu juga dilakukan uji Korelasi. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, daun pegagan segar mengandung kadar air antara 78,11-81,78% bb, sedangkan daun pegagan hasil pengeringan mengandung kadar air berkisar antara 6,97-7,77% bb. Setelah proses pengeringan dilanjutkan dengan proses penepungan dan dilakukan proses pengayakan menggunakan ayakan ukuran 60, 80, dan 100 mesh. Hasil ayakan kemudian digunakan untuk mengukur mutu fisik bubuk daun pegagan. Mutu fisik bubuk daun pegagan yang dihasilkan dari beberapa variabel yaitu kadar air bubuk (KA) 6,20-7,25% bb; tingkat kehalusan (FM) 1,38-1,58; rata-rata butiran (D) 0,010-0,012 mm; tingkat kecerahan (L) 46,4-48,9; tingkat kemerahan (a) (-2,8) - (-5,0); tingkat kekuningan (b) 19,4-21,8; densitas curah (DC) 0,329-0,450 g/cm3; dan indeks kelarutan 1,866-1,901. Mutu fisik bubuk daun pegagan lebih dominan dipengaruhi oleh daya microwave dari pada ukuran partikel. Pengeruh daya microwave lebih signifikan terhadap mutu fisik kadar air bubuk (KA), tingkat kecerahan (L), tingkat kemerahan (a), tingkat kekuningan (b), dan indeks kelarutan (SI). Sedangkan ukuran partikel berpengaruh signifikan terhadap mutu fisik derajat kehalusan (FM), rata-rata butiran (D), tingkat kecerahan (L), dan densitas curah (DC).en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jemberen_US
dc.subjectMutu Fisiken_US
dc.subjectBubuk Daun Pegaganen_US
dc.subjectCentella asiatica. Len_US
dc.subjectPengeringan Microwaveen_US
dc.titleEvaluasi Mutu Fisik Bubuk Daun Pegagan (Centella asiatica. L) Hasil Pengeringan Microwaveen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record