Show simple item record

dc.contributor.authorELFIAH, Ulfa
dc.date.accessioned2020-08-31T02:15:13Z
dc.date.available2020-08-31T02:15:13Z
dc.date.issued2020-06-12
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100739
dc.descriptionDisampaikan pada acara: WEBINAR AGROMEDIS SERIES, Jumat 12 Juni 2020, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.description.abstractPerawatan luka pada saat pandemi Covid-19 ini memerlukan perhatian khusus. Karena dimasa pandemi maka kontak dokter atau tenaga kesehatan dengan penderita dianjurkan untuk dilakukan seminimal mungkin. Sehingga perlu pengetahuan khusus bagaimana cara merawat luka agar mempercepat proses penyembuhan lukanya terutama luka kronis yang memerlukan perawatan secara berulang. Mengenal definisi luka merupakan langkah awal untuk memahami macam jenis luka dan penantalaksanaannya. Luka merpakan kondisi hilangnya kuntinuitas epitel dengan atau tanpa jaringan ikat dibawahnya sehingga menimbulkan kerusakan fungsi kulit yang bisa disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya pembedahan, trauma tajam, luka bakar, bahan kimia, gesekan atau tekanan. Tenaga medis juga harus mengetahui fase penyembuhan luka, sehingga dengan mengetahui fase ini diharapkan dapat tahu dimana luka tersebut nantinya bermasalah. Fase tersebut terdiri dari: fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase remodelling. Selanjutnya adalah klasifikasi luka, menurut terminologi tradisional, luka terbagi menjadi luka akut dan luka kronik, namun pada terminology modern, luka terbagi menjadi luka sembuh (healing wound) dan luka tidak sembuh (chronic non healing wound). Dasari teori yang dipakai dalam merawat luka adalah perawatan luka lembab (moist), tujuannya dengan moist kita dapat mengurangi inflamasi, mengurangi infeksi, mengurangi fibrosis. Serta manfaat dari suasana moist ini adalah meningkatkan aktivitas leukosit, meningkatkan kecepatan penyembuhan luka, meningkatkan kualitas jaringan parut. Jadi prinsipnya, jika menemui luka kering harus dibuat lembab, bila menemui luka basah juga harus dibuat lembab agar mendapat hasil yang optimal dalam penyembuhannya. Langkah-langkah untuk penanganan luka antara lain: yang pertama harus dilakukan adalah penilaian terhadap luka (apa penyebab luka, sudah berapa lama luka tersebut dialami, dan apa saja yang sudah dilakukan atau diberikan), selanjutnya preparasi atau persiapan perawatan luka tersebut, selain itu yang tak kalah pentingnya adalah dressing untuk memfasilitasi penyembuhan luka, dan yang terakhir adalah penutupan luka (baik menutup secara primer, sekunder, atau dibantu dengan pembedahan). Yang tak kalah penting dari langkah-langkah tersebut adalah optimalisasi faktor penyembuhan lukanya baik lokal maupun sistemik. Faktor lokal terdiri dari: adakah infeksi luka, adakah jaringan mati, atau adakah sisa perdarahan, sedangkan faktor sistemik adalah status gizi, usia, penyakit kronis, dan sistem imun. Apabila kedua faktor ini tidak dapat kita kendalikan maka akan mengganggu proses penyembuhan dan dapat menyebabkan komplikasi.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran - UNEJen_US
dc.subjectPerawatan Lukaen_US
dc.subjectPandemien_US
dc.subjectCovid-19en_US
dc.titlePerawatan Luka di Masa Pandemi Covid-19en_US
dc.typeBooken_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI2010101#Pendidikan Dokter
dc.identifier.nidnNIDN0019077602


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • LSP-Papers [139]
    Koleksi Makalah Yang Disampaikan Dalam Seminar

Show simple item record