• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Papers
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Papers
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perawatan Luka di Masa Pandemi Covid-19

    Thumbnail
    View/Open
    F. K_Makalah_Ulfa Elfiah_Perawatan luka di masa pandemi covid-19_.pdf (1.651Mb)
    Date
    2020-06-12
    Author
    ELFIAH, Ulfa
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Perawatan luka pada saat pandemi Covid-19 ini memerlukan perhatian khusus. Karena dimasa pandemi maka kontak dokter atau tenaga kesehatan dengan penderita dianjurkan untuk dilakukan seminimal mungkin. Sehingga perlu pengetahuan khusus bagaimana cara merawat luka agar mempercepat proses penyembuhan lukanya terutama luka kronis yang memerlukan perawatan secara berulang. Mengenal definisi luka merupakan langkah awal untuk memahami macam jenis luka dan penantalaksanaannya. Luka merpakan kondisi hilangnya kuntinuitas epitel dengan atau tanpa jaringan ikat dibawahnya sehingga menimbulkan kerusakan fungsi kulit yang bisa disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya pembedahan, trauma tajam, luka bakar, bahan kimia, gesekan atau tekanan. Tenaga medis juga harus mengetahui fase penyembuhan luka, sehingga dengan mengetahui fase ini diharapkan dapat tahu dimana luka tersebut nantinya bermasalah. Fase tersebut terdiri dari: fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase remodelling. Selanjutnya adalah klasifikasi luka, menurut terminologi tradisional, luka terbagi menjadi luka akut dan luka kronik, namun pada terminology modern, luka terbagi menjadi luka sembuh (healing wound) dan luka tidak sembuh (chronic non healing wound). Dasari teori yang dipakai dalam merawat luka adalah perawatan luka lembab (moist), tujuannya dengan moist kita dapat mengurangi inflamasi, mengurangi infeksi, mengurangi fibrosis. Serta manfaat dari suasana moist ini adalah meningkatkan aktivitas leukosit, meningkatkan kecepatan penyembuhan luka, meningkatkan kualitas jaringan parut. Jadi prinsipnya, jika menemui luka kering harus dibuat lembab, bila menemui luka basah juga harus dibuat lembab agar mendapat hasil yang optimal dalam penyembuhannya. Langkah-langkah untuk penanganan luka antara lain: yang pertama harus dilakukan adalah penilaian terhadap luka (apa penyebab luka, sudah berapa lama luka tersebut dialami, dan apa saja yang sudah dilakukan atau diberikan), selanjutnya preparasi atau persiapan perawatan luka tersebut, selain itu yang tak kalah pentingnya adalah dressing untuk memfasilitasi penyembuhan luka, dan yang terakhir adalah penutupan luka (baik menutup secara primer, sekunder, atau dibantu dengan pembedahan). Yang tak kalah penting dari langkah-langkah tersebut adalah optimalisasi faktor penyembuhan lukanya baik lokal maupun sistemik. Faktor lokal terdiri dari: adakah infeksi luka, adakah jaringan mati, atau adakah sisa perdarahan, sedangkan faktor sistemik adalah status gizi, usia, penyakit kronis, dan sistem imun. Apabila kedua faktor ini tidak dapat kita kendalikan maka akan mengganggu proses penyembuhan dan dapat menyebabkan komplikasi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100739
    Collections
    • LSP-Papers [138]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository