dc.description.abstract | Pohon sengon (Albizia Chinensis) sebagai tanaman industri memiliki limit
diameter tertentu yang digunakan yaitu antara 70 hingga 80 cm. Data diameter
dapat digunakan untuk menentukan volume pohon dan estimasi pemupukan, serta
tegakan yang berguna dalam pengaturan penebangan, perkiraan hasil pengolahan
kayu. Teknik pengukuran yang digunakan saat ini masih sebatas manual dengan
alat seperti caliper pohon dan pita ukur. Metode pengukuran tersebut juga
memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya alat yang digunakan terjangkau,
tetapi membutuhkan waktu yang lama dalam pengukuran diameter pada luasan
lahan tertentu.
Penelitian ini dilakukan untuk estimasi diameter pohon sengon dengan
berbasis computer vision. Metode yang digunakan, didasarkan pada citra yang
dikonversi ke model warna HSV (hue, saturation, and value). Pertama, citra
berupa image pohon sengon yang diambil menggunakan kamera handphone,
dikonversi dari ruang warna RGB menjadi HSV, dengan nilai maksimum 255.
Kemudian, hasil image berupa HSV membedakan objek (pohon) menjadi putih
dan background menjadi hitam yang masing-masing bernilai 1 dan 0. Pemotongan
citra dilakukan pada bagian titik pengambilan image (jarak 1 m dari kamera)
untuk pembacaan jumlah pixel hitam. Sehingga, jumlah pixel tersebut menyatakan
luas objek pohon berupa diameter dengan pendekatan perhitungan lapang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa estimasi untuk mendeteksi diameter pohon sengon
dengan teknik computer vision, mendapatkan nilai yang mendekati nilai aktual
dengan pengukuran manual. Dengan menggunakan uji korelasi, nilai korelasi
yang didapatkan sebesar 0,85. Menyatakan nilai diameter prediksi menggunakan
computer vision dengan nilai diameter aktual menggunakan pita ukur, memiliki hubungan yang searah. Akurasi yang diperoleh dalam estimasi diameter pohon
sebesar 94,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan pemanfaatan teknologi,
pengukuran menggunakan computer vision dapat diterapkan dalam pendugaan
diameter pohon. | en_US |