Hubungan Persepsi Kualitas Pelayanan Dengan Proses Pengambilan Keputusan Naik Kelas Perawatan Rawat Inap Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (Jkn) Di Rumah Sakit Jember Klinik Tahun 2018
Abstract
Rumah Sakit dalam pelaksanaan kegiatannya memerlukan biaya
operasional dan investasi yang cukup besar. Upaya yang dilakukan pemerintah
untuk mengatasi persoalan pembiayaan pelayanan kesehatan adalah penerapan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Pasien peserta JKN yang seharusnya telah terlindungi JKN terkadang masih
diharuskan untuk mengeluarkan biaya tambahan. Biaya tambahan berasal dari
pasien rawat inap peserta JKN yang naik kelas perawatan. Rumah Sakit Jember
Klinik merupakan sebuah rumah sakit umum swasta di Kabupaten Jember yang
pada tahun 2017 diketahui memiliki 2033 atau 38,43 % pasien naik kelas
perawatan dari total 5290 pasien rawat inap BPJS. Pasien dalam melalui proses
pengambilan keputusan naik kelas perawatannya ini tidak terlepas dari kualitas
pelayanan yang mereka persepsikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan persepsi kualitas pelayanan dengan proses pengambilan keputusan naik
kelas perawatan pasien rawat inap peserta JKN di Rumah Sakit Jember Klinik.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional.
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jember Klinik pada bulan Juni – September
2018. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner
kepada 119 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
systematic random sampling. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis
menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 119 responden penelitian,
responden memiliki penilaian baik terhadap persepsi tangible (94,1%), reliability (73,9%), responsiveness (78,2%), assurance (89,9%), dan empathy (84%). Proses
pengambilan keputusan naik kelas perawatan terbanyak adalah kategori rendah
yaitu 44,5% responden dan keputusan pembelian terbanyak adalah keputusan
ekstensif yaitu keputusan yang melalui tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, dan evaluasi pilihan sebanyak 52,1% responden. Berdasarkan analisis
data menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi tangible (Sign = 0,008),
reliability (Sign = 0,002), responsiveness (Sign = 0,014), empathy (Sign = 0,007)
dengan proses pengambilan keputusan naik kelas perawatan dan tidak ada
hubungan antara persepsi assurance (Sign = 0,074) dengan proses pengambilan
keputusan naik kelas perawatan pasien rawat inap peserta JKN di Rumah Sakit
Jember Klinik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, saran yang dapat diberikan adalah
penyediaan media informasi dalam bentuk monitor yang update secara real time
mengenai kamar kosong dan fasilitas tiap kelas pelayanan rawat inap sehingga
pasien mengetahui fasilitas yang akan didapatkan ketika memutuskan untuk naik
kelas perawatan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesehatan Bank Mandiri dengan menggunakan metode CAMELS pada tahun 2003-2010 dan untuk menganalisis perkembangan kinerja keuangan Bank Mandiri antara tahun 2003-2010. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan analisis rasio CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk) untuk menganalisis laporan tahunan (Annual Report) periode 2003-2010. Analisis data yang digunakan adalah deskripsi yang menggambarkan hasil analisis CAMELS. Berdasarkan hasil analisis kesehatan bank dengan metode CAMELS (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity, and Sensitivity to Market Risk), dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Mandiri, Tbk mendapat predikat sehat, baik untuk tahun 2003 sampai dengan tahun 2010. Tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMELS (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity, and Sensitivity to Market Risk), dijelaskan bahwa Tingkat Kesehatan (TKS) PT. Bank Mandiri, Tbk dalam kurun waktu 8 tahun tahun terakhir yaitu tahun 2003-2010 mendapat predikat sehat. Meskipun selama 8 tahun terakhir mengalami kenaikan dan penurunan diakibatkan oleh kondisi ekonomi dan kondisi makro perbankan tetapi tetap dikategorikan bank yang sehat selama 8 tahun periode. Penilaian kinerja PT. Bank Mandiri, Tbk dalam kurun waktu 8 tahun tahun terakhir yaitu tahun 20032010 mengalami perkembangan yang fluktuatif sehingga mengalami penilaian kinerja yang dikatakan naik turun selama periode penelitian. Meskipun demikian perkembangan yang fluktuatif tersebut dinilai baik karena tiap tahun masih berada dalam kondisi yang “sehat” kecuali pada tahun 2005 yang berada dalam kondisi “cukup sehat”.
AINUN SAFITRI FARLIYASARI (2014-01-22)Dalam meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan kerja sama dari berbagai pihak. Pendidikan Informal merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar seorang siswa. Pendidikan Informal tersebut ... -
WEWENANG BUPATI JEMBER DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
DEDY PURNOMO (2014-01-29)Kesehatan bagi masyarakat merupakan hal terpenting dalam kehidupan suatu negara. Tingkat kesehatan masyarakat yang baik merupakan gambaran suatu keberhasilan dan tingkat kemakmuran suatu negara. Kesehatan masyarakat bisa ... -
Wewenang Bupati Jember Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Bidang Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Purnomo, Dedy; Anggraini, Rini; Oka Ana, Ida Bagus (UNEJ, 2013)Pemerintah Indonesia di dalam memajukan kesehatan masyarakat terutama kesejahteraan di bidang kesehatan mempunyaiKesehatan bagi masyarakat merupakan hal terpenting dalam kehidupan suatu negara. Tingkat kesehatan masyarakat ...