Optimasi Komposisi Carbopol® Dan Gliserin Pada Sediaan Gel Piroksikam Menggunakan Desain Faktorial
Abstract
Piroksikam adalah turunan oksikam dengan aktivitas antiinflamasi nonsteroid
(NSAID). Hal ini digunakan dalam berbagai gangguan muskuloskeletal dan sendi
akut dan kronis seperti osteoartritis, rheumatoid arthritis dan pada gout akut (Jabbar
dan Hussein, 2013).Piroksikam menyebabkan iritasi saluran cerna. Efek samping
tersebut merupakan akibat yang ditimbulkan oleh piroksikam sebagai NSAID non
selektif COX (Katzung, 2002). Oleh karena itu, piroksikam dapat diberikan melalui
kulit untuk menghindari efek samping di saluran cerna dan metabolisme lintas
pertama (Aryani dan Santosa, 2004).
Salah satu bentuk sediaan yang diberikan secara transdermal adalah gel.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh sediaan gel diantaranya seperti penyebaran
yang baik pada kulit, menimbulkan efek dingin, mudah dalam pencucian dengan air,
serta pelepasan obat yang baik (Voight, 1995). Gel tersusun oleh beberapa
komponen, salah satu komponen penting dalam pembuatan gel adalah basis gel, juga
disebut sebagai gelling agent(Delfiyanti, 2016).Pada sistem penghantaran
transdermal, obat bekerja secara efektif diawali dengan pelepasan bahan obat dari
basisnya(Williams dan Barry,2004).
Pemilihan basis gel berpengaruh pada pelepasan obat. Basis yang dipilih
adalah Carbopol®yang memiliki kelebihan viskositas tinggi pada konsentrasi rendah,
ketercampuran dengan banyak bahan aktif, karakteristik organoleptis yang sangat
baik, dan laju pelepasan yang baik (Delfiyanti, 2016 ; Nurhakim, 2010). Kelarutan
bahan aktif dapat ditingkatkan dengan metode kosolvensi. Kosolven yang digunakan
adalah gliserin. Gliserin merupakan salah satu kosolven yang sering digunakan pada
beberapa penelitian. Kelebihan gliserin daripada kosolven lain adalah pada sediaan topikal, gliserin berfungsi sebagai humektan (menjaga kelembaban sediaan) dan
emolien(menjaga kehilangan air dari sediaan) (Rowe et al., 2009). Pengujian sediaan
yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji
homogenitas, dan uji pelepasan.
Hasil pengujian pH sediaan gel piroksikam menunjukkan hasil
Fb>F1>Fab>Fa yaitu sebesar 6,21; 6,10; 5,99; 5,65. Hasil pengujian viskositas gel
piroksikam menunjukkan hasil Fa>Fab>F1>Fb yaitu sebesar 244,67 dPa.s; 233,67
dPa.s; 213,67 dPa.s; 203,67 dPa.s. Hasil pengujian daya sebar gel piroksikam
menunjukkan hasil Fb>F1>Fab>Fa yaitu sebesar 4,93 cm; 4,58 cm; 4,47 cm; 4,20
cm. Hasil uji pelepasan in vitro gel piroksikam menunjukkan hasil Fb>F1>Fab>Fa
yaitu sebesar 35,080 μg/cm2.menit1/2; 33,950 μg/cm2.menit1/2; 22,380
μg/cm2.menit1/2; 15,800 μg/cm2.menit1/2. Hasil keempat uji yang didapatkan
dianalisis menggunakan Design Expert Trialversi 10.0.1. Respon pH, viskositas dan
daya sebar diatur sesuai rentang yang ditentukan yaitu untuk pH 4,5 – 6,5, untuk
viskositas 50 – 250 dPa.s, dan untuk daya sebar 3 – 7 cm, sedangkan nilai fluks
pelepasan diatur dengan memilih pilihan maximize. Formula optimum yang
didapatkan adalah kombinasi Carbopol® dan gliserin dengan konsentrasi masingmasing
sebesar 1% dan 30%, dengan prediksi nilai pH 6,207, viskositas 203,417,
daya sebar 4,93 cm, dan fluks 35,080 μg/cm2.menit1/2.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]