Show simple item record

dc.contributor.advisorNURAHMANTO, Dwi
dc.contributor.advisorAMELIANA, Lidya
dc.contributor.authorWARDANIYAH, Lutvia Zahrotul
dc.date.accessioned2018-07-27T08:47:22Z
dc.date.available2018-07-27T08:47:22Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.nimNIM132210101017
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86623
dc.description.abstractPiroksikam adalah turunan oksikam dengan aktivitas antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Hal ini digunakan dalam berbagai gangguan muskuloskeletal dan sendi akut dan kronis seperti osteoartritis, rheumatoid arthritis dan pada gout akut (Jabbar dan Hussein, 2013).Piroksikam menyebabkan iritasi saluran cerna. Efek samping tersebut merupakan akibat yang ditimbulkan oleh piroksikam sebagai NSAID non selektif COX (Katzung, 2002). Oleh karena itu, piroksikam dapat diberikan melalui kulit untuk menghindari efek samping di saluran cerna dan metabolisme lintas pertama (Aryani dan Santosa, 2004). Salah satu bentuk sediaan yang diberikan secara transdermal adalah gel. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh sediaan gel diantaranya seperti penyebaran yang baik pada kulit, menimbulkan efek dingin, mudah dalam pencucian dengan air, serta pelepasan obat yang baik (Voight, 1995). Gel tersusun oleh beberapa komponen, salah satu komponen penting dalam pembuatan gel adalah basis gel, juga disebut sebagai gelling agent(Delfiyanti, 2016).Pada sistem penghantaran transdermal, obat bekerja secara efektif diawali dengan pelepasan bahan obat dari basisnya(Williams dan Barry,2004). Pemilihan basis gel berpengaruh pada pelepasan obat. Basis yang dipilih adalah Carbopol®yang memiliki kelebihan viskositas tinggi pada konsentrasi rendah, ketercampuran dengan banyak bahan aktif, karakteristik organoleptis yang sangat baik, dan laju pelepasan yang baik (Delfiyanti, 2016 ; Nurhakim, 2010). Kelarutan bahan aktif dapat ditingkatkan dengan metode kosolvensi. Kosolven yang digunakan adalah gliserin. Gliserin merupakan salah satu kosolven yang sering digunakan pada beberapa penelitian. Kelebihan gliserin daripada kosolven lain adalah pada sediaan topikal, gliserin berfungsi sebagai humektan (menjaga kelembaban sediaan) dan emolien(menjaga kehilangan air dari sediaan) (Rowe et al., 2009). Pengujian sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji homogenitas, dan uji pelepasan. Hasil pengujian pH sediaan gel piroksikam menunjukkan hasil Fb>F1>Fab>Fa yaitu sebesar 6,21; 6,10; 5,99; 5,65. Hasil pengujian viskositas gel piroksikam menunjukkan hasil Fa>Fab>F1>Fb yaitu sebesar 244,67 dPa.s; 233,67 dPa.s; 213,67 dPa.s; 203,67 dPa.s. Hasil pengujian daya sebar gel piroksikam menunjukkan hasil Fb>F1>Fab>Fa yaitu sebesar 4,93 cm; 4,58 cm; 4,47 cm; 4,20 cm. Hasil uji pelepasan in vitro gel piroksikam menunjukkan hasil Fb>F1>Fab>Fa yaitu sebesar 35,080 μg/cm2.menit1/2; 33,950 μg/cm2.menit1/2; 22,380 μg/cm2.menit1/2; 15,800 μg/cm2.menit1/2. Hasil keempat uji yang didapatkan dianalisis menggunakan Design Expert Trialversi 10.0.1. Respon pH, viskositas dan daya sebar diatur sesuai rentang yang ditentukan yaitu untuk pH 4,5 – 6,5, untuk viskositas 50 – 250 dPa.s, dan untuk daya sebar 3 – 7 cm, sedangkan nilai fluks pelepasan diatur dengan memilih pilihan maximize. Formula optimum yang didapatkan adalah kombinasi Carbopol® dan gliserin dengan konsentrasi masingmasing sebesar 1% dan 30%, dengan prediksi nilai pH 6,207, viskositas 203,417, daya sebar 4,93 cm, dan fluks 35,080 μg/cm2.menit1/2.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132210101017;
dc.subjectantiinflamasien_US
dc.subjectPiroksikamen_US
dc.titleOptimasi Komposisi Carbopol® Dan Gliserin Pada Sediaan Gel Piroksikam Menggunakan Desain Faktorialen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record