• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KAJIAN TENTANG PEMILIHAN KEPALA DAERAH PROVINSI IRIAN JAYA BARAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 DIERA OTONOMI KHUSUS PAPUA

    No Thumbnail [100%x80]
    View/Open
    Nur Rachman 990710101266.pdf (46.85Mb)
    Date
    2018-04-13
    Author
    NURRACHMAN
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Berdasarkan hasil kajian yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa ada sinkronsisasi pengaturan pemilihan kepala daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang diimplementasikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001. Tetapi dalam konsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tidak mencantumkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2004. 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua tidak berlaku dalam pengaturan pemerintahan Provinsi Irian Jaya Barat karena pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat Kabupaten Paniai. Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong 3. Dalam pemilihan kepala daerah Provinsi Irian Jaya Barat terdapat kendala-kendala yaitu: pertama, apakah dasar hukum eksistensi Provinsi Irian Jaya Barat: kedua, belum terlaksananya ketentuan pasal 73 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2004; ketiga, belum terlaksananya ketentuan pasal 141 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005; keempat, empat kabupaten di Provinsi Irian Jaya Barat menolak pemilihan kepala daerah karena eksistensi Provinsi Irian Jaya Barat tidak memiliki dasar hukum lagi sejak Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah: pertama, pemerintah pusat harus segera membuat Undang-Undang yang memberikan kedudukan hukum bagi Provinsi Irian Jaya Barat sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 yang telah dicabut; kedua, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sehingga Provinsi Irian Jaya Barat juga berlaku Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 seperti yang diinginkan Pemerintah Pusat, pemerintah daerah Provinsi Papua dan pemerintah daerah provinsi Irian Jaya Barat serta masyarakat papua.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85344
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6307]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    NoThumbnail