PENETAPAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TERHADAP PENERAPAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 42/PUU-XIV/2016
Abstract
Indonesia sebagai negara yang demokratis dalam menjalankan
pemerintahan daerahnya haruslah juga memperhatikan tegaknya asas-asas
demokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahannya, dimana tidak terlepas dari
hal tersebut juga bagi daerah-daerah yang memiliki status istimewa dimata hukum
seperti halnya daerah Istimewa Yogyakarta yang mana keistimewaannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dengan diaturnya pada pasal
18B ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang berbunyi “Negara
mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang”, yang mana
kemudian diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012
tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun dalam hal pemberian
kewenangan istimewa ini dalam pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah
menyimpangi norma yang lebih tinggi yaitu Undang-Undang Dasar Tahun 1945
sehingga dengan demikian memerlukan suatu kajian terhadap pemberlakukan
pasal a quo.
Tujuan penulisan ini ada tiga hal, yang pertama untuk memahami ratio
decidendi hakim konstitusi dalam menolak permohonan pengujian Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-XIV/2016.
Kedua untuk memahami Kedemokratisan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012
tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menetapkan gubernur
dan wakil gubernurnya. Dan yang ketiga memahami makna dari nilai
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sejatinya baik bagi Daerah Istimewa
Yogyakarta sendiri ataupun bagi daerah lain.
Metode penelitian mutlak dilakukan untuk menyusun karya tulis yang
bersifat ilmiah agar analisis terhadap objek studi dapat dijalankan sesuai dengan
prosedur yang benar sehingga kesimpulan akhir yang didapat mendekati
kebenaran objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tipe
penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum, sedangkan
penulis menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual,
dan pendekatan kasus. Sumber-sumber hukum dalam penelitian ini berupa bahanbahan
hukum primer dan bahan huku sekunder, serta untuk menarik kesimpulan
dari hasil penelitian yang sudah terkumpul, penulis menggunakan metode analisis
bahan hukum kualitatif.
Adapun kesimpulan dari penulisan, bahwa dalam peraturan perundangundangan
terkait keistimewaan DIY yang memperlihatkan adanya pemerintahan
monarkhi dalam pemerintahan Daerah Istimewa Yogyarakta, seperti pada Pasal
18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta yang mengatur tentang penetapan langsung pada tahta Sri
Sultan Hamengku Buwono dan tahta Adipati Paku Alam sebagai Gubernur dan
Wakil Gubernur yang akan menjabat selanjutnya. Selain hal tersebut masa jabatan
yang dimiliki tidak terbatas pada periodisasi dua kali masa jabatan lima tahun
yang sebagaimana ditetapkan pada pasal 60 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah. Namun penyimpangan atas periodisasi dan
hal-hal istimewa ini berkaitan dengan berlakunya lex specialis derograt lex
generali yang membuat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatkan suatu status istimewa di
mata hukum, akan tetapi tak terlepas dari hal tersebut penulis menilai
pemberlakuan pasal 18 ayat (1) jo. pasal 23 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta telah
menyimpangi norma yang lebih tinggi yaitu pasal 18 ayat (4) jo. pasal 28D ayat
(3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang mengatur bahwa “Gubernur, Bupati,
dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokratis,” yang mana dalam hal ini suatu lex
inferiori telah menyimpangi lex superior-nya. Sehingga penulis memandang hal
ini memerlukan kajian ulang yang mendalam untuk dapat menemukan nilai
sebenarnya dari keistimewaan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]