PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAN PEGUNUNGAN DALAM MEMANFAATKANWAKTU LUANG UNTUK BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH MELALUI PROGRAM KKN MAHASISWA
Date
2018-03-15Author
Prastowo, Sigit
Setiyono, Setiyono
Siti W, Wiwik
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan usahatani masyarakat pinggiran pegunungan cenderung dibidang pertanian
lahan kering dengan komoditas yang dibudidayakan adalah tanaman padi, palawija dan
hortikultura, sedangkan dilereng pegunungannya ditanami kayu untuk dijual. Usahatani
yang demikian ini hasilnya tidak mencukupi kebutuhan sehari -hari untuk keluarganya
terutama yang berstatus buruh tani. Berdasarkan data Bappekab Jember (2010), bahwa
masyarakat yang hidup dipinggiran pegunungan tergolong miskin dan angka
penganggurannya relatif tinggi, seperti di Desa Klungkung dan Karangpring Kecamatan
Sukorambi Jember. Namun demikian masih ada potensi iklim yang menguntungkan
seperti suhu berkisar antara 23 – 32 0C dan kelembaban 75 – 80 % yang
memungkinkan untuk melaksanakan budidaya jamur tiram putih yang berkualitas.
Pelaksanaan kegiatan dimulai bulan April sampai dengan Agustus 2017 di dusun
Gendir dan dusun Krajan Desa Klungkung dan dusun Durjo Desa Karangpring
Kabupaten Jember. Kegiatan ini melibatkan 10 mahasiswa per dusun dari Fakultas
Pertanian, Kedokteran dan Teknik. Metode kegiatan yang dilaksanakan yaitu : sosialisasi
pada masyarakat tentang budidaya jamur tiram, pelatihan budidaya, kegiatan budidaya
jamur tiram, kewirausahaan dan pemasarannya. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan
ketrampilan budidaya jamur tiram dan pemasarannya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Hasil kegiatan ini adalah terbentuknya kelompok budidaya jamur tiram di tiga
dusun, yaitu kelompok Budidaya Jamrud di dusun Durjo, Kelompok Harapan Kita di
dusun Gendir dan Kelompok Kompak di dusun Krajan. Ketiga kelompok tersebut
sebelumnya tidak pernah melakukan budidaya jamur tiram. Kelompok masyarakat sudah
mampu mengembangkan budidaya jamur tiram, mulai mempersiapkan bahan, membuat
baglog, isolasi, inokulasi, pemanenan dan pemasaran. Selain itu mereka juga sudah
mampu mengolah makanan dari jamur seperti nugget. Sampai akhir pelaksanaan KKN
sudah dihasilkan 160 kg, terdiri 60 kg dari dusun Durjo, 60 dari dusun Gendir dan 40 kg
dari dusun Krajan. Rata-rata produksi 2 – 5 kg/hari yang berasal dari 500 baglog yang
diinfestasikan awal. Hasil jamur tiram yang dipanen dijual ke masyarakat melalui
pedagang sayur yang ada di sekitar dusun. Masyarakat dan mahasiswa KKN berhasil
membuat baglog sebanyak 7.500 baglog. Pertambahan penghasil masyarakat dari 500
baglog sekitar Rp. 480.000 – 720.000,-/bulan.