Show simple item record

dc.contributor.authorPrastowo, Sigit
dc.contributor.authorSetiyono, Setiyono
dc.contributor.authorSiti W, Wiwik
dc.date.accessioned2018-03-15T06:50:11Z
dc.date.available2018-03-15T06:50:11Z
dc.date.issued2018-03-15
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84605
dc.description.abstractKegiatan usahatani masyarakat pinggiran pegunungan cenderung dibidang pertanian lahan kering dengan komoditas yang dibudidayakan adalah tanaman padi, palawija dan hortikultura, sedangkan dilereng pegunungannya ditanami kayu untuk dijual. Usahatani yang demikian ini hasilnya tidak mencukupi kebutuhan sehari -hari untuk keluarganya terutama yang berstatus buruh tani. Berdasarkan data Bappekab Jember (2010), bahwa masyarakat yang hidup dipinggiran pegunungan tergolong miskin dan angka penganggurannya relatif tinggi, seperti di Desa Klungkung dan Karangpring Kecamatan Sukorambi Jember. Namun demikian masih ada potensi iklim yang menguntungkan seperti suhu berkisar antara 23 – 32 0C dan kelembaban 75 – 80 % yang memungkinkan untuk melaksanakan budidaya jamur tiram putih yang berkualitas. Pelaksanaan kegiatan dimulai bulan April sampai dengan Agustus 2017 di dusun Gendir dan dusun Krajan Desa Klungkung dan dusun Durjo Desa Karangpring Kabupaten Jember. Kegiatan ini melibatkan 10 mahasiswa per dusun dari Fakultas Pertanian, Kedokteran dan Teknik. Metode kegiatan yang dilaksanakan yaitu : sosialisasi pada masyarakat tentang budidaya jamur tiram, pelatihan budidaya, kegiatan budidaya jamur tiram, kewirausahaan dan pemasarannya. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan ketrampilan budidaya jamur tiram dan pemasarannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Hasil kegiatan ini adalah terbentuknya kelompok budidaya jamur tiram di tiga dusun, yaitu kelompok Budidaya Jamrud di dusun Durjo, Kelompok Harapan Kita di dusun Gendir dan Kelompok Kompak di dusun Krajan. Ketiga kelompok tersebut sebelumnya tidak pernah melakukan budidaya jamur tiram. Kelompok masyarakat sudah mampu mengembangkan budidaya jamur tiram, mulai mempersiapkan bahan, membuat baglog, isolasi, inokulasi, pemanenan dan pemasaran. Selain itu mereka juga sudah mampu mengolah makanan dari jamur seperti nugget. Sampai akhir pelaksanaan KKN sudah dihasilkan 160 kg, terdiri 60 kg dari dusun Durjo, 60 dari dusun Gendir dan 40 kg dari dusun Krajan. Rata-rata produksi 2 – 5 kg/hari yang berasal dari 500 baglog yang diinfestasikan awal. Hasil jamur tiram yang dipanen dijual ke masyarakat melalui pedagang sayur yang ada di sekitar dusun. Masyarakat dan mahasiswa KKN berhasil membuat baglog sebanyak 7.500 baglog. Pertambahan penghasil masyarakat dari 500 baglog sekitar Rp. 480.000 – 720.000,-/bulan.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesHibah Dikti KKN-PPM 2017;
dc.subjectBudidaya jamur tiramen_US
dc.subjectKecamatan Sumbersarien_US
dc.subjectMahasiswa KKNen_US
dc.titlePEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAN PEGUNUNGAN DALAM MEMANFAATKANWAKTU LUANG UNTUK BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH MELALUI PROGRAM KKN MAHASISWAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record