Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Krom (Vi) Pada Air Sumur Di Sekitar Industri Batik Ud Bintang Timur (Studi Kasus di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember)
Abstract
Industri Batik UD Bintang Timur merupakan industri batik yang berada di
Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Limbah cair
yang dihasilkan mengandung krom (VI) sehingga berpotensi mencemari air sumur
masyarakat yang sebagian besar digunakan sebagai sumber air minum. Penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan secara umum Industri Batik UD Bintang
Timur dan menganalisis risiko kesehatan lingkungan krom (VI) pada air sumur
yang dikonsumsi masyarakat di sekitar Industri Batik UD Bintang Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi Analisis
Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Sampel penelitian ini terdiri dari 13
sampel air sumur gali dan 3 sampel air limbah batik. Penelitian ini dilakukan
kepada 50 responden yang mengkonsumsi air sumur sebagai air minum.
Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling untuk sampel
masyarakat dan teknik sampel sesaat untuk pengambilan sampel air sumur dan
limbah cair batik. Metode pengumpulan data untuk konsentrasi krom (VI) pada air
sumur dan air limbah batik diukur dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom
(SSA), sedangkan data untuk berat badan, laju asupan, frekuensi pajanan, dan
durasi pajanan, didapatkan melalui wawancara menggunakan kuisioner. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis univariat
yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan distribusi frekuensi dan presentasi
dari masing-masing variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata limbah cair industri batik
dengan pengambilan 3 kali dalam waktu 3 hari yaitu sebesar 53,33 mg/l.
Konsentrasi krom (VI) pada 13 sumur yang dikonsumsi sebagai air minum oleh
masyarakat di sekitar Industri Batik UD Bintang Timur berkisar antara 0,01 mg/l
sampai 0,02 mg/l. Distribusi umur responden dalam penelitian ini lebih banyak
pada usia dewasa (26-45 tahun). Responden dengan jenis kelamin perempuan
lebih banyak daripada laki-laki dengan jenis pekerjaan terbanyak yaitu sebagai ibu
rumah tangga dan petani. Berat badan rata-rata responden yaitu sebesar 46,32 kg.
Sebagian besar responden mengkonsumsi air sumur sebagai air minum sebanyak
8 gelas atau sekitar 2 liter setiap harinya dengan frekuensi pajanan selama 365
hari selama satu tahun dan durasi pajanan selama 16 tahun. Perhitungan jumlah
asupan pada populasi di sekitar Industri Batik UD Bintang Timur untuk pajanan
non karsinogenik yaitu sebesar 0,0002 mg/kg/hari sampai 0,000461 mg/kg/hari
dan untuk jumlah asupan karsinogenik yaitu antara 0,0001 mg/kg/hari sampai
0,0002 mg/kg/hari. Berdasarkan hasil perhitungan nilai RQ untuk krom (VI) pada
populasi berdasarkan pajanan real time dengan intake minimal dan maksimal,
menunjukkan bahwa nilai RQ<1.
Disimpulkan bahwa masyarakat di sekitar Industri Batik UD Bintang Timur
baik secara individu maupun populasi masih aman (RQ antara 0,076 – 0,153) dari
risiko gangguan kesehatan bila mengkonsumsi air minum yang berasal dari sumur
gali yang berada di sekitar industri batik tersebut untuk durasi pajanan saat ini
hingga 30 tahun mendatang. Penelitian ini menyarankan agar pemerintah dapat
menyampaikan hasil pemantauan kualitas limbah cair batik serta kualitas air
sumur masyarakat di sekitar industri batik sehingga kedua pihak tersebut
mengetahui kondisi lingkungan di sekitar industri batik tersebut. Bagi Industri
Batik dapat menggunakan bahan pewarna alami yang lebih aman untuk
mengurangi beban pencemaran yang masuk ke badan air. Bagi penelitian
selanjutnya perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait manajemen risiko pajanan
krom (VI) yang dapat terjadi pada masyarakat dan lingkungan di sekitar industri
batik.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]