PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SAINTIFIK UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI GERAK HARMONIS DI SMAN BALUNG
Abstract
Modul berbasis saintifik untuk melatih kemampuan berpikir kritis pada
materi gerak harmonis memperoleh hasil validasi ahli sebesar 88,19 % dengan
tingkat validitas sangat valid dan hasil uji validasi ahli menyatakan bahwa modul
berbasis saintifik bisa digunakan dengan sedikit revisi supaya modul berbasis
saintifik lebih sempurna. Selanjutnya pada validasi pengguna memperoleh hasil
sebesar 100 % dengan tingkat validitas sangat valid dan validator pengguna
menyatakan bahwa modul sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba lapangan
dilakukan di kelas X MIA 5 SMAN Balung dengan 3 kali pertemuan. Jumlah siswa
yang digunakan dalam penelitian adalah 36 siswa. Dalam uji coba lapangan ini
diperoleh 2 data yaitu data hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa untuk
menunjukkan keefektifan modul berbasis saintifik dan data hasil angket respon
siswa untuk menunjukkan kepraktisan modul berbasis saintifik. Data hasil tes
kemampuan berpikir kritis diperoleh melalui pretest dan posttest saat sebelum dan
sesudah menggunakan modul berbasis saintifik. Nilai rata-rata pretest dan posttest
yang dihasilkan yaitu 19,97 dan 62,47 dengan nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,53
yang menunjukkan kategori sedang. Demikian pula dengan data hasil angket respon
yang memperoleh persentase sebesar 88,68 % yang menunjukkan bahwa modul
berbasis saintifik sangat praktis digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa 1)
modul berbasis saintifik untuk melatih kemampuan berpikir kritis pada materi gerak
harmonis telah valid berdasarkan hasil validasi ahli dan validasi pengguna yaitu
dengan tingkat validitas sangat valid, 2) hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa
memperoleh skor N-Gain sebesar 0,53 dengan kategori sedang dan dapat dikatakan
bahwa modul berbasis saintifik tersebut efektif dalam meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa dalam ranah kognitif, begitu juga dengan hasil belajar afektif
(sikap sosial dan spiritual) dan hasil belajar psikomotor (keterampilan dalam
percobaan) juga mengalami peningkatan selama 3 kali pertemuan, sehingga modul
berbasis saintifik dapat dikatakan efektif digunakan dalam pembelajaran, 3) modul
berbasis saintifik mendapatkan respon positif dari siswa dan sangat praktis
digunakan dalam pembelajaran berdasarkan persentase angket respon yang
diberikan.