Modifikasi Tugal Benih Kedelai Semi Mekanis dengan Penakar Benih Tipe Geser
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai
ekonomi tinggi karena dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein
nabati. Produksi kedelai di Indonesia masih rendah sehingga untuk memenuhi
kebutuhan kedelai maka produksi kedelai perlu ditingkatkan. Lahan pertanian di
Desa Pasirian Kabupaten Lumajang pada umumnya bergelombang sehingga
penanaman benih kedelai menggunakan alat tanam benih dengan penakar benih
sistem putaran kurang optimal karena mudah terjadi slip roda dan penggunaan
tugal tradisional yang kurang efisien, maka dilakukan modifikasi pada tugal benih
kedelai semi mekanis dengan penakar benih tipe geser.
Tujuan modifikasi tugal benih kedelai semi mekanis adalah menambahkan
komponen pengatur jarak tanam, dan menguji tugal benih kedelai yang mampu
membuat jarak tanam, lubang tanam, dan memasukkan benih ke lubang tanam
dalam sekali proses. Manfaat modifikasi tugal semi mekanis adalah tugal dapat
dijadikan bahan pertimbangan oleh para petani sebagai alat tanam yang tepat guna
dalam membantu proses penanaman benih kedelai.
Tugal benih kedelai semi mekanis menggunakan tenaga manusia sebagai
sumber penggerak dan dirancang untuk penanaman kedelai di lahan yang
bergelombang. Tugal semi mekanis dimodifikasi agar mampu membuat jarak
tanam 20 cm, kedalaman lubang tanam kurang dari 5 cm, dan penjatahan benih
kedelai 2-3 per lubang tanam. Tinggi tangkai tugal 120 cm terbuat dari kayu
ukuran 3x3 cm, panjang pengatur jarak tanam 20 cm terbuat dari besi ukuran 3x3
cm, hopper berbentuk trapezium terbuat dari almunium dengan tebal 2 mm,
penakar benih berdiameter 10 mm dengan panjang 21 mm terbuat dari kayu, dan
tinggi hole opener 10 cm terbuat dari besi kotak berukuran 3x3 cm.
viii
Berdasarkan uji fungsional terjadi penyumbatan pada penakar benih dan
untuk mengatasi penyumbatan benih maka benih kedelai diganti dengan benih
kedelai yang lebih kecil. Uji kinerja menggunakan 2 parameter yaitu kapasitas
kerja dan mutu kerja. Dari hasil uji kinerja diketahui bahwa energi yang
dibutuhkan untuk sekali penugalan hasil uji laboratorium sebesar 1,89 joule.
Kapasitas kerja tugal semi mekanis adalah 0,010 Ha/jam dengan persentase
penjatahan 1 benih sebesar 31,11%, 2 benih sebesar 43,56%, 3 benih sebesar
20,00%, dan 4 benih sebesar 0,89%. Jarak tanam 20-20,9 cm sebesar 50%, 21-
21,9 cm sebesar 23,64%, 22-22,9 cm sebesar 21,36%, 23-23,9 cm sebesar 4,09%,
dan 24-24,9 cm sebesar 0,91%. Daya tumbuh benih kedelai mencapai 91,12%.
Kelemahan tugal benih kedelai yaitu terdapat benih kedelai yang pecah
akibat terjepit oleh skat penutup. Oleh karena itu, plat penutup disarankan untuk
menggunakan bahan yang lebih lentur sehingga tidak menyebabkan benih pecah
akibat terjepit.