ANALISIS KARAKTERISTIK API PEMBAKARAN BIOGAS LIMBAH BUAH DENGAN PURIFIKASI KOH 4M
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali melahirkan masalah baru, yaitu
masalah sampah dan ketersediaan energi. Pemakaian energi fosil sudah terlalu
banyak, sedangkan bahan bakar fosil sendiri dari tahun ke tahun jumlahnya semakin
berkurang dan menipis. Pemakaian energi alternatif yang ramah lingkungan lebih
cocok digunakan dibandingkan dengan energi fosil yang mampu merusak
lingkungan. Biogas dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme dalam kondisi tanpa udara (anaerobik). . Selain dari kotoran sapi,
biogas juga dapat dibuat dari limbah pertanian misalnya buah-buahan yang tidak
digunakan lagi karena sudah tidak layak konsumsi.
Penelitian ini melakukan pengamatan mengenai kualitas biogas terhadap kalor
pembakaran, warna api, dan distribusi temperatur api biogas. Dengan
membandingkan antara biogas tanpa purifikasi dengan biogas yang dipurifikasi
dengan larutan KOH 4M. Penelitian ini dilakukan di Laboratoruim Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember. Gas hasil fermentasi
diberi perlakuan purifikasi dengan larutan KOH 4M.
Hasil penelitian menunjukkan gas sebelum purifikasi mempunyai kandungan metana
sebesar 53,9%, dan kandungan karbondioksida sebesar 46,1%. Sedangkan gas setelah
diberi perlakuan purifikasi meningkat menjadi 92,2% untuk metana dan menurun
menjadi 7,8% untuk karbondioksida. Setelah dilakukan pengujian didapatkan nilai
kalor pembakaran meningkat pada gas yang telah di purifikasi dengan waktu
pengujian yang sama dengan gas sebelum purifikasi. Untuk persentase warna api
merah sebelum purifikasi adalah 44,6% dan 30,32% untuk setelah purifikasi.
Sedangkan untuk warna api biru sebelum purifikasi adalah 55,45% dan 69,67% untuk
setelah purifikasi. Nilai distribusi temperatur horizontal memiliki nilai tertinggi pada
titik ke 4 yaitu 256,66 oC untuk gas sebelum purifikasi dan 343,4 oC untuk gas setelah
purifikasi. Sedangkan untuk nilai distribusi temperatur vertikal memiliki nilai
tertinggi pada titik ke 3 yaitu 440,66 oC untuk gas sebelum purifikasi dan 581,03 oC
untuk gas setelah purifikasi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]