METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS-DENSITOMETRI UNTUK PENENTUAN KADAR NIKOTIN PADA BATANG TEMBAKAU (Nicotiana tabaccum L.)
Abstract
Pemanfaatan tembakau selama ini terfokus pada daun tembakau. Bagian lain
dari tembakau seperti batang tembakau belum banyak dimanfaatkan. Jumlahnya yang
melimpah berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,
salah satunya yaitu digunakan sebagai pestisida, karena di dalam batang tembakau
terdapat adanya nikotin. Kandungan nikotin dalam batang tembakau bersifat racun
terhadap serangga. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis nikotin pada batang
tembakau untuk mengetahui kadarnya.
Metode Kromatografi Lapis Tipis – Densitometri merupakan salah satu
metode analisis kadar nikotin pada batang tembakau yang dapat digunakan untuk
analisis kualitatif dan kuantitatif dalam jangka waktu yang relatif singkat serta lebih
mudah diaplikasikan dibandingkan metode GC dan KCKT. Komposisi eluen
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pemisahan
dalam metode KLT, sehingga perlu dilakukan optimasi komposisi eluen. Eluen yang
digunakan dalam proses optimasi yaitu campuran metanol : kloroform dengan
perbandingan volume 1:4; 2:3; 1:1, campuran diklorometana : metanol dengan
perbandingan volume 1:4; 2:3; 1:1, dan etil asetat : n-heksana dengan perbandingan
volume 1:4; dan 2:3. Eluen metanol : kloroform (1:1) merupakan eluen yang
menghasilkan pemisahan paling baik karena memiliki nilai Rf 0,6510 serta nilai
standar deviasi paling kecil yaitu 0,0068.
Validasi metode analisis Kromatografi Lapis Tipis − Densitometri perlu
dilakukan untuk memastikan atau mengkonfirmasi bahwa metode tersebut cocok
untuk diterapkan sebagai metode analisis kadar nikotin pada batang tembakau.Berdasarkan hasil pengujian terhadap parameter - parameter validasi yang meliputi
linieritas, LOD (limit of detection), LOQ (limit of quantitation), keseksamaan
(precision), dan kecermatan (accuracy).
Metode KLT – Densitometri untuk penentuan kadar nikotin pada batang tembakau
dikatakan valid karena memenuhi persyaratan uji validitas yaitu uji linier dengan nilai
r = 0,998 ; LOD dan LOQ dengan nilai 66,72 ng dan 222,4 ng; presisi dengan nilai 36,28
%; dan akurasi dengan nilai 80 % - 100 %. Kadar nikotin yang diperoleh dari
sampel batang tembakau sebesar 0,015 ± 0,001 %.