Karakteristik Bakso dari Campuran Tepung Edamame Inferior (Glycine max L.) dan Gluten dengan Variasi Jumlah Tapioka sebagai Bahan Pengisi
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh proporsi tepung
edamame dan gluten serta jumlah penambahan tapioka terhadap karateristik fisik,
mutu kimia dan organoleptik bakso yang dihasilkan dan menentukan formulasi
terbaik antara tepung edamame dan gluten serta jumlah penambahan tapioka
sehingga dihasilkan bakso nabati dengan sifat yang baik dan disukai.
Penelitian dilakukan tiga tahapan, yaitu pembuatan tepung edamame,
pembuatan gluten dan pembuatan bakso. Rancangan percobaan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Faktor A
rasio tepung edamame dan glutenterdiri dari 3 variasi yaitu 10:90 (A1); 20:80
(A2); 30:70 (A3) dan faktor B jumlah penambahan tapioka terdiri dari 3 variasi
10% (B1); 15% (B2); 20% (B3), sehingga diperoleh 9 kombinasi (A1B1, A1B2,
A1B3, A2B1, A2B2, A2B3, A3B1, A3B2, A3B3) dengan dilakukan pengulangan
3 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan jika
terdapat ada perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test
(DNMRT) dengan taraf 5%. Data hasil pengamatan ditampilkan dalam bentuk
grafik atau histogram dan masing-masing data disertai dengan standar deviasi.
Pada penentuan perlakuan terbaik ditentukan menggunakan uji efektifitas (De
Garmo et al., 1984).Parameter pengamatan yang digunakan terdiri dari kadar air,
warna, tekstur, kenampakan irisan dan uji organoleptik serta hasil perlakuan
terbaik diuji kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan kadar karbohidrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio tepung edamame dan gluten
berpengaruh terhadap kadar air, warna, dan tekstur, sedangkan tapioka
berpengaruh terhadap kadar air dan tekstur. Rasio tepung edamame dan gluten
serta penambahan tapioka berpengaruh nyata kesukaan warna, kesukaan tekstur,
kesukaan rasa dan kesukaan keseluruhan namun tidak berpengaruh terhadap
kesukaan aroma.Berdasarkan uji efektifitas dari penelitian ini didapatkan
formulasi terbaik terdapat pada A2B3 (rasio tepung edamame dan gluten = 20:80
serta tapioka 20%). Bakso yang dihasilkan mempunyai warna (kecerahan) 74,39;
tekstur 130,73 g/5mm; kesukaan warna 3,77 (agak suka sampai suka); kesukaan
aroma 2,94 (tidak suka sampai agak suka); kesukaan tekstur 3,42 (agak suka
sampai suka); kesukaan rasa 2,87 (tidak suka sampai agak suka); kesukaan
keseluruhan 3,39 (agak suka sampai suka); kadar air 55,92%; abu 2,15%; lemak
1,92%; protein 20,42% dan karbohidrat 20,12%.