MIKROENKAPSULASI EKSTRAK POLIFENOL BIJI KAKAO INFERIOR SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi maltodektrin
yang sesuai dan pengaruh perbedaan konsentrasi maltodekstrin terhadap
mikroenkapsul ekstrak polifenol biji kakao inferior sebagai antioksidan dan
antimikroba. Hasil penelitian diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomi
dari biji kakao inferior serta mendapatkan produk mikroenkapsul ekstrak polifenol
biji kakao inferior yang baik.
Penelitian terdiri dari tiga tahap, tahap pertama adalah ekstraksi lemak dan
polifenol biji kakao inferior, tahap kedua adalah mikroenkapsulasi ekstrak
polifenol biji kakao inferior dengan menggunakan konsentrasi maltodekstrin yang
berbeda yakni 5% (M05), 10% (M10), dan 15%(M15), dan tahap ketiga adalah
analisis mikroenkapsul ekstrak polifenol biji kakao inferior, yang meliputi
aktivitas antioksidan, aktivitas antimikroba, warna, total polifenol, rendemen,
efesiensi enkapsulasi, dan ukuran partikel. Data yang diperoleh kemudian diolah
secara deskripsi. Data ini disusun dalam bentuk tabel dan grafik, dan kemudian
diinterpretasikan untuk disimpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi maltodekstrin memiliki
pengaruh terhadap mikroenkapsul ekstrak polifenol biji kakao inferior. Ukuran
partikel mikroenkapsul pada perlakuan M05 sebesar 53,34 μm, M10 sebesar
73,79, dan M15 sebesar 107,68 μm, sedangkan bentuk mikroenkapsul ekstrak
polifenol biji kakao inferior menunjukkan bentuk, penyok, dan keriput. Rendemen
pada perlakuan M15 lebih tinggi dari M05 dan M10. Hal ini menunjukkan bahwa
rendemen mikroenkapsul semakin tinggi ketika konsentrasi maltodekstrin
ditingkatkan. Warna mikroenkapsul adalah merah ke unguan. Hal inidisebabkan
karena ekstrak polifenol biji kakao inferior mengandung antosianin. Total
polifenol, aktivitas antioksidan dan aktivitas antimikroba pada perlakuan M05
lebih tinggi dari pada M10 dan M15. Hal ini menunjukkan kandungan total
polifenol, aktivitas antioksidan dan aktivitas antimikroba secara signifikan
mengalami penurunan ketika konsentrasi maltodekstrin ditingkatkan. Hal itu
karena ketika konsentrasi maltodekstrin meningkat, ukuran partikel dan berat
mikrokapsul akan meningkat, sedangkan jumlah polifenol pada setiap perlakuan
sama. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) terhadap E. coli lebih rendah
dibandingkan B. subtilis, hal itu terkait dengan komponen pada sel dinding
bakteri. B. subtilis lebih tahan dari pada E. coli.