Pengaruh penggunaan ragi tape terhadap kualitas minyak kelapa (Cocus nucifera L.) secara bioproses
Abstract
Minyak kelapa (Cocus nu.cifera L.) bioproses adalah
mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan minyak
dengan produksi tradisional. Produksi minyak yang lebih tinggi,
irit bahan bakar dan protein tidak rusak. Keuntungan minyak
kelapa bioproses tersebut menjadikan usaha diversifikasi
penggunaan ragi dalam produksinya yaitu ragi tape dimana dalam
ragi tape juga terdapat enzim yang berfungsi sebagi biokatalisator.
Penggunaan ragi tape akan berpengaruh terhadap kualitas (kadar
air, a.sam lemak bebas dan bilangan peroksida), rendemen dan uji
organoleptik minyak kelapa. Permasalahannya adalah penggunaan
ragi tape ini belum diketahui pengaruhnya terhadap kualitas
min yak, rendemen dan uji organoleptik minyak kelapa bioproses.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan dosis ragi tape terhadap kualitas, rendemen dan
tingkat organoleptik minyak kelapa secara bioproses.
Penelitian dilaksanakan dengan metode Rancangan Acak
Kelompok (RAK) secara non faktorial dengan faktor tunggal variasi
yaitu penggunaaan ragi tape. Faktor ini terdiri 3 taraf penggunaan
yaitu 0,1%, 0,2% dan 0,3%. Parameter pengamatannya meliputi
kadar air, bilangan peroksida, asam lemak bebas (FFA), rendemen,
wama, aroma dan kenampakan (uji organoleptik dengan uji
hed.onik).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penggunaan
ragi tape berpengaruh terhadap kualitas, rendemen dan uji
organoleptik. Penggunaan dosis ragi tape berpengaruh sangat
nyata terhadap kadar asam lemak bebas dimana semakin besar
penggunaan dosis ragi tape maka kadar asam lemak bebasnya
semakin tinggi berarti hipotesa diterima pada taraf 1%, dapat
diketahui dari nilai koefisien determi.nan(R2) nya sebesar 98,72%.
Berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air berarH hipotesa
diterima pad a taraf 1% dimana semakin besar penggunaan dosis
ragi tape semakin tinggi kadar airnya dengan koefisien determinan
(R2) nya sebesar 86,7%. Berpengaruh sangat nyata terhadap
bilangan peroksida berarti hipotesa diterima pada taraf 1% dimana
semakin besar penggunaan ragi tape maka semakin besar pula bilangan peroksidanya dapat diketahui dari koefisien determinan (R2) nya sebesar 67,19%.