PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI MENGGUNAKAN UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION (USLE) DAN ARCGIS DI WILAYAH ADMINISTRATIF UPT PSDA MALANG - JAWA TIMUR
Abstract
Erosi merupakan proses penghancuran, pengangkutan, dan pengendapan tanah
oleh pergerakan air yang menyebabkan hilangnya unsur hara tanaman dan
pendangkalan sungai. Fenomena erosi yang terjadi pada suatu daerah beragam
menurut ruang dan waktu. Keragaman erosi disebabkan kompleknya karakteristik
faktor-faktor erosi. Setiap faktor erosi mempunyai variasi yang komplek secara
spasial. Perbedaan ini sulit untuk diketahui apalagi dalam lingkup daerah yang luas.
Prediksi erosi diperlukan guna mengetahui laju erosi yang terjadi. Dengan
mengetahui hal tersebut, dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan
bagi pihak-pihak terkait dalam perencanaan lahan dan konservasi tanah.
USLE merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk memprediksi
rata-rata laju erosi jangka panjang pada suatu wilayah dari erosi lembar dan alur.
Beberapa parameter input USLE meliputi erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K),
panjang dan kemiringan lereng (LS), indeks pengelolaan tanaman (C), dan tindakan
konseravasi tanah (P). Geographical Information System (GIS) merupakan alat yang
memfasilitasi penggunaan metode USLE dengan berbagai karakteristik faktor-faktor
erosi dalam skala spasial yang luas. Penelitian ini bertujuan a) memprediksi besar laju
erosi, b) mengklasifikasikan, dan c) membuat peta tingkat bahaya erosi.
Penelitian ini dilakukan di wilayah administratif UPT PSDA Malang, di Jawa
Timur. Total area yang dimodelkan yaitu sekitar 7.956,07 km2. Input data meliputi
data curah hujan tahunan (2001 – 2010) untuk menghitung faktor R, data nilai faktor
K, data DEM resolusi 30 m dari ASTER G-DEM untuk menghitung faktor LS, data
nilai faktor CP, peta sebaran stasiun hujan, peta jenis tanah, dan peta tataguna lahan.
Semua data diperoleh dari Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi pertanian, Universitas
Jember, kecuali data K dan CP yang mengacu pada nilai K dan CP di DAS Brantas.
ArcGIS 10.0 merupakan software GIS yang digunakan untuk pemrosesan data untuk
analisis erosi.
Hasil penilitian menunjukkan bahwa total laju erosi yaitu 27,17 ton/ha/tahun atau
setara 2,26 mm/tahun. Klasifikasi tingkat bahaya erosi mencakup lima kelas yang
terjadi pada wilayah studi antara lain: sangat ringan (1,85 ton/ha/tahun), ringan (33,76
ton/ha/tahun), sedang (103,47 ton/ha/tahun), berat (282,70 ton/ha/tahun), dan sangat
berat (1.379 ton/ha/tahun). Berdasarkan tingkat bahaya erosi yang terjadi, wilayah
penelitian didominasi oleh tingkat bahaya erosi kelas ringan (70,28% ), diikuti kelas
ringan (19,37%), sedang (8,21%), berat (1,70%), dan sangat berat (0,44%).