MANAJEMEN RISIKO PADA AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Tape singkong merupakan salah satu produk olahan singkong yang telah
mengalami proses fermentasi sehingga memiliki cita rasa yang khas yaitu cita rasa
manis, sedikit asam dan rasa alkohol. Tape singkong dapat dikonsumsi secara
langsung dan dapat juga diolah lebih lanjut untuk menghasilkan beberapa produk
olahan tape singkong khas Kabupaten Jember lainnya. Melihat hal tersebut dapat
diketahui tape singkong memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung
agroidustri olahan tape singkong di Kabupaten Jember. Ketersediaan tape
singkong tidak lepas dari ketersediaan bahan baku singkong. Berdasarkan data
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik tahun 2013, diketahui bahwa produksi
singkong segar di Kabupaten Jember pada tahun 2012 kurang lebih sebesar
478.030 kw. Meskipun ketersediaan singkong di kabupaten jember melimpah
tetapi jumlah tersebut tidak tersedia tiap bulan secara merata karena singkong
memiliki masa panen tertentu agar dapat digunakan secara maksimal.
Salah satu agoroindustri tape singkong di Kabupaten Jember mengatakan
perencanaan bahan baku yang kurang maksimal akan mengakibatkan kegagalan
dalam memenuhi permintaan pelanggan. Kegagalan tesebut akan berdampak pada
hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan sehingga agroindustri
perlu melakukan perencanaan yang baik agar tujuan agroindustri dapat terpenuhi.
Tape singkong diproduksi dengan memperhatiakan aspek pemilihan bahan baku,
proses produksi, dan pemasarannya. Perencanaan produksi yang kurang maksimal
akan dapat mengakibatkan kualitas tape yang dihasilkan kurang baik atau dapat
terjadi gagal produk akibat proses produksi yang kurang maksimal. Kondisikondisi
tersebut dapat dikatakan sebuah risiko yang dapat terjadi pada
agroindustri tape singkong. Tujuan dari penelitian ini dapat mengidentifikasi
sumber-sumber risiko pada agroindustri tape singkong dan menentukan penilaian
untuk menentukan tingkat risiko nya. Menghasilkan strategi penanganan yang
tepat agar risiko-risiko tersebut dapat diminimalkan atau dapat dihilangkan dan
menghasilkan sistem penunjang keputusan (SPK) dalam mengelola risiko-risiko
pada agroindustri tape singkong
Penelitian ini dilakukan pada agroindustri tape singkong di Kabupaten
Jember, dan Laboratoratium Teknologi dan Manajemen Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember mulai bulan Maret sampai Desember 2014. Bahan yang
digunakan adalah data primer dan skunder dengan bantuan aplikasi komputer
yang kompetibel seperti Microsoft Excel 2007 dan Visual Basic 6.0. dengan
menggunakan metode skoring untuk menentukan tingkat risikonya dan metode
ahp untuk menentukan pemilihan strategi penangaan yang tepat. Selain itu,
dilakukan studi pustaka dan diskusi dengan pakar untuk menetukan potensipotesni
risiko beserta strategi penganannya Hasil pengolahan data nantinya akan
disajikan dalam bentuk grafik dan diagram hirarki pemilihan alternatif penangan
risikonya.