Optimasi Kecepatan dan Lama Pengadukan dalam Preparasi Microspheres Metformin Hidroklorida;
Abstract
Sistem penghantaran obat konvensional memiliki beberapa kelemahan seperti pemberian yang sering terutama pada obat dengan waktu paruh singkat dan ini mengakibatkan kemungkinan dosis hilang semakin besar serta fluktuasi yang besar yang dapat berpotensi menyebabkan under dose maupun over dose. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan formulasi controlled release (CR) oral, salah satu manfaat formulasi CR adalah dapat meningkatkan gastro retention time (GRT).
Sistem penghantaran obat yang bertujuan meningkatkan GRT dapat dirancang dalam sistem single unit (misalnya tablet) maupun multiple unit (misalnya microspheres). Penggunaan sistem multiple unit dengan ukuran partikulat dapat menghindari sifat all-or-none pada pengosongan lambung, selain itu sediaan ini telah menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada single unit.
Metode solvent evaporation telah mendapatkan banyak perhatian dan lebih disukai dalam pembuatan microspheres untuk sistem penghantaran obat terkendali karena kemudahan dalam fabrikasi dan tanpa menurunkan aktivitas dari bahan aktif. Salah satu tipe dari metode solvent evaporation adalah non-aqueous solvent evaporation, teknik ini cocok untuk membuat microspheres dengan bahan aktif yang memiliki kelarutan dalam air yang tinggi.
Metformin hidroklorida merupakan obat pilihan pertama untuk penanganan kasus diabetes mellitus (DM) tipe 2 pada pasien obesitas, obat ini termasuk obat yang sering digunakan dan diterima secara luas untuk mengatasi DM tipe 2. Metformin hidroklorida memiliki beberapa kelemahan diantaranya waktu paruh biologis (t½) yang rendah yaitu berkisar 1,5-1,6 jam setelah
penggunaan oral dan bioavailibilitas yang cukup rendah yaitu 50-60% sehingga memerlukan dosis yang pemberian yang cukup besar yaitu 1,5-3 gram per hari dengan tempat absorbsi utama adalah di daerah proksimal usus halus.
Kitosan merupakan polimer alami yang diperoleh dari deasetilasi senyawa kitin. Pada pengembangan mikro/nano partikel kitosan memiliki keuntungan misalnya toksisitas yang rendah dan biokompatibel dengan jaringan tubuh.
Telah diketahui bahwa efek variabel pada proses preparasi seperti kecepatan pengadukan dan lama pengadukan berpengaruh pada beberapa aspek seperti bentuk, ukuran dan distribusi ukuran partikel, laju pelepasan dan entrapment efficiency yang dimiliki oleh microspheres. Desain faktorial digunakan sebagai metode optimasi dalam penelitian untuk menentukan komposisi kecepatan dan lama pengadukan serta interaksi antara keduanya untuk memperoleh respon persen entrapment efficiency yang optimum. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa kecepatan dan lama pengadukan berpengaruh signifikan terhadap respon yang dihasilkan. Kombinasi optimum antara kecepatan dan lama pengadukan untuk memperoleh nilai persen entrapment efficiency yang maksimum masing-masing adalah 1200 rpm dan 2 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa microspheres metformin hidroklorida yang terbentuk memberikan nilai persen entrapment efficiency = 84,141% ± 0,728, hasil tersebut relatif mendekati nilai persen entrapment efficiency yang di prediksi berdasarkan desain faktorial serta memberikan nilai persen drug loading = 24,965% ± 0,606 dan nilai persen yield = 84,296% ± 2,564. Partikel microspheres metformin hidroklorida memiliki morfologi permukaan yang relatif halus dan berwarna cerah, serta bentuknya mendekati spheres (bulat oval) dengan ukuran partikel sebesar 429,333 μm ± 1,528. Pembentukan kompleks microspheres dengan metode non aqueous solvent evaporation antara metformin hidroklorida dan kitosan juga tidak menunjukkan interaksi yang mengakibatkan perubahan gugus fungsi pada metformin hidroklorida sebagai bahan aktif.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]