ISOLASI DAN IDENTIFIKASI LOGAM KROMIUM, NIKEL, DAN TEMBAGA DARI AIR LIMBAH ELEKTROPLATING
Abstract
Isolasi dan Identifikasi Logam Kromium, Nikel, dan Tembaga dari Air Limbah
Elektroplating; Ferisa Wisuda Ningtyas, 09181001007; 2014; 39 halaman; Jurusan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Elektroplating merupakan proses yang digunakan untuk melapisi logam dengan
logam lain melalui proses yang menggunakan arus listrik dan larutan elektrolit.
Beberapa tahapan menggunakan bahan mengandung logam berat sehingga akan
menghasilkan limbah yang berdampak bagi lingkungan di sekitarnya. Tahapan
pelapisan yang biasa dilakukan dalam elektroplating yaitu pelapisan tembaga, nikel
dan kromium sehingga jumlah ketiga logam berat tersebut dalam air limbah lebih
tinggi. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kandungan logam yang
terdapat dalam limbah salah satunya adalah elektrolisis.
Elektrolisis merupakan metode terjadinya rekasi kimia dengan adanya arus
listrik yang mengalir. Arus listrik dari sumber tegangan listrik mengakibatkan
perpindahan sebuah elektron dari potensial negatif menuju potensial positif. Beberapa
faktor yang mempengaruhi elektrolisis adalah waktu kontak, arus listrik, tegangan,
jenis, luas, dan jarak elektroda. Tujuan penellitian ini adalah mengetahui waktu
optimum yang digunakan untuk memisahkan kromium, nikel, dan tembaga dalam air
limbah serta efektivitas elektrolisis dalam pemisahan. Hasil penelitian diharapkan
dapat memberikan informasi untuk memisahkan logam berat yang terkandung dalam
limbah elektroplating dan metode yang digunakan dapat menerapkan salah satu
prinsip green chemistry yaitu pencegahan suatu polusi yang ditimbulkan oleh suatu
proses.
Sebelum dilakukan pemisahan, sampel yang diperoleh dari salah satu industri
elektroplating yang ada di perumahan Villa Tegar Besar diukur kandungan logamnya
dengan AAS dan didapatkan konsentrasi masing-masing logam yaitu Cu 233,5 ppm,
Cr 219,6 ppm, dan Ni 195,6 ppm. Hasil penelitian menunjukkan waktu optimum
vii
yang digunakan untuk memisahkan logam yaitu Cu dan Ni 150 menit, sedangkan Cr
120 menit ditunjukkan dengan massa endapan paling tinggi yang diperoleh pada
elektroda adalah 0,0157 gram untuk Cu, 0,0095 gram untuk Cr, 0,0242 gram untuk
Ni. Setelah dilakukan pemisahan dilakukan pengukuran kembali dengan AAS untuk
mengetahui konsentrasi sisa logam dalam sampel, dan hasil yang didapat adalah Cu
96 ppm , Cr 120 ppm, dan Ni 52,3 ppm.
Efektivitas elektrolisis didapatkan dengan membagi massa logam yang
terisolasi dengan massa awal logam dalam sampel. Efektivitas untuk masing-masing
logam yaitu Cu sebesar 58,8 %, logam Cr 45,2 %, dan logam Ni 73,4 %. Elektrolisis
efektif untuk pemisahan logam Cu dan Ni dalam sampel, dan cukup efektif untuk
pemisahan logam Cr dalam sampel.