• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN INDONESIA-AUSTRALIA PASCA INSIDEN PENYADAPAN

    Thumbnail
    View/Open
    Endah Tri Yuli Hastuti - 090910101057_1.pdf (62.62Kb)
    Date
    2014-11-28
    Author
    ENDAH TRI YULI HASTUTI
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hubungan antara Indonesia–Australia terjalin secara harmonis dan dilakukan dari berbagai aspek, namun hubungan kedua negara terkadang mengalami pasang surut dalam menjalin kerjasama dan mencapai kepentingan nasional. Hubungan bilateral kedua negara sempat terganggu dan mengalami ketidakharmonisan, karena adanya aksi penyadapan yang dilakukan Pemerintah Australia terhadap Pemerintah RI melalui saluran telepon genggam milik Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan beberapa Menteri dan Pejabat Negara. Peristiwa tersebut mengakibatkan beberapa bentuk kerjasama antar kedua negara sempat dihentikan sementara dan menyebabkan bentuk reaksi yang dilakukan oleh pihak Indonesia, diantaranya: menghentikan kerjasama latihan militer bersama dengan Australia, menarik pulang Duta Besar RI di Canberra Australia, meminta penjelasan dari Australia dengan mengirim surat antara Presiden RI kepada Perdana Menteri Australia, Tony Abbot serta membuat code of conduct atau tata berperilaku dan etik dalam pelaksanaan hubungan bilateral Indonesia-Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan Indonesia-Australia pasca insiden penyadapan. Untuk menganalisis permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Penulis menganalisis tindakan dan reaksi apa saja yang dilakukan Pemerintah RI pasca insiden penyadapan yang telah dilakukan Australia terhadap Indonesia dan bagaimana langkah kedua negara untuk dapat melanjutkan hubungan bilateral kembali dalam situasi harmonis dan stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Australia pasca insiden penyadapan adalah menghentikan sementara kerjasama militer, pertukaran intelijen dan informasi, menarik pulang Duta Besar RI di Canberra, meminta penjelasan dari pihak Australia dan membuat code of conduct. Kedua negara terus berusaha memperbaiki hubungan agar kembali harmonis, terutama dari pihak Australia yang melakukan usaha demi mengembalikan kepercayaan Indonesia. Atas peristiwa ini, kedua Kepala Pemerintah dari masing negara mengutus Menteri Luar Negeri dari masing-masing negara untuk mengatasi permasalahan penyadapan tersebut dan berhasil menandatangani tata perilaku(code of conduct) antara Pemerintah RI dan Australia.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60376
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5687]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository