RUKUN TETANGGA PEMANFAAT ENERGI AIR SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DI DESA MANGGISAN
Abstract
Desa Manggisan terletak di lereng pegunungan Argopuro, tepatnya berlokasi
di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Di wilayah tersebut terdapat mata air
cukup besar yang mampu memenuhi kebutuhan sehari -hari masyarakat sekitar seperi
mencuci, mandi dan air minum. Sebagian besar masyarakat Desa Manggisan
khususnya yang tinggal di dusun Antrokan belum mendapatkan layanan listrik dari
PLN, sehingga untuk memenuhi kebutuhan akan penerangan dan aktivitas ekonomi
masyarakat lainnya menggunakan bahan bakar minyak tanah .
Target luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: (a) t erciptanya hasil
desain turbin bersumber daya air yang memadai sebagai pembangkit listrik bagi
masyarakat Dusun Antrokan Desa Manggisan Kec Tanggul; (b) terpenuhinya
kebutuhan energi listrik bagi masyarakat Dusun Antrokan Desa Manggisan Kec
Tanggul; (c) akktivitas sosial ekonomi masyarakat Dusun Antrokan Desa
Manggisan Kec Tanggul menjadi lebih berkualitas dengan dibukanya lapangan
pekerjaan baru yaitu usaha servise dan pengisian accu, usaha pengelolaan dan
menajemen listrik, dan usaha produk olahan makanan ringan (home industri) dengan
kemasan yang menarik.
Tahapan pekerjaan dalam kegiatan Ipteks pemb angkit listrik tenaga mikro
hidro (PLTMH) meliputi perencanaan yang didasarkan pada data debit dan beda
tinggi lokasi air terjun, pengelasan, perakitan, dan instalasi panel listrik sebagai
sentral pendistribusian jaringan listrik ke masyarakat. Setelah keg iatan
pembangunan panel utama selesai maka PLTMH tersebut diserahterimakan kepada
mitra untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai penerangan masyarakat Desa
Manggisan.
Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian adalah perencanaan dan
pembangunan pembangkit listrik Mikro Hidro (PLTMH) antara lain: (a)
perencanaan dan pembuatan kincir; (b) pembangunan pondasi kincir; (c)
pembangunan jaringan air ke kincir; dan (d) sistem akselerasi RPM 3 tingkat.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dapat dikemuka kan bahwa: (a) untuk
meningkatkan kecepatan putar kincir air menjadi 1500 rpm (kecepatan putar
minimum generator), maka perlu adanya modifikasi jenis penghubung yang sesuai
antara kincir air dengan generator yaitu Sistem akselerasi 3 tingkat; (b) pemakai an
kincir air tipe roda sebagai tenaga penggerak pembangkit listrik mempunyai
beberapa kelebihan yaitu relatif lebih murah bila dibandingkan dengan
menggunakan tenaga penggerak bahan bakar s olar (BBM) seperti motor diesel dan
juga mempunyai kelemahan yaitu putaran poros kincir air sangat lambat (RPM
rendah), meskipun torsinya besar. Putaran poros juga cenderung menurun dengan
bertambahnya diameter roda. Hal tersebut menimbulkan masalah ketika akan
digunakan untuk memutar alat yang memerlukan putaran cukup tinggi seperti
dinamo listrik. Untuk mengatasinya, biasanya digunakan gearbox (mahal, daya
sedikit) atau multiple pulley atau multiple chain-gear (relatih murah, kehilangan
daya agak banyak)