FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BERAS CERDAS DI KABUPETEN JEMBER
Abstract
Pengembangan matriks internal eksternal (matriks IE) dengan cara
mencocokkan total nilai IFE dan EFE didapatkan posisi industri beras cerdas pada
ordinat (2,010), (2,110) yang menempati kuadran V pada matriks IE. Strategi yang
cocok bagi industri yang berada pada kuadran V adalah strategi pertahankan dan
pelihara di antaranya yaitu melalui penerapan Strategi Penetrasi Pasar dan Strategi
Pengembangan Produk. Pengembangan matriks SWOT menghasilkan 9 alternatif
strategi. Kesembilan strategi tersebut dikembangkan dengan matriks QSPM sehingga
diperoleh urutan prioritas strategi yang direkomendasikan untuk dijalankan industri
beras cerdas. Urutan prioritas strategi tersebut yaitu (1) Mengembangkan teknologi
pengolahan beras cerdas (formulasi dan standarisasi bahan, proses dan operasional
mesin pengolahan) dengan nilai TAS 6,584 (2) Peningkatan kualitas SDM,
Manajemen dan Teknologi dengan nilai TAS 6,029 (3) Penggunaan teknologi yang
ada secara efektif dan efisien dengan nilai TAS 5,689 (4) Meningkatkan kerja sama
dengan berbagai instansi terkait baik pemerintah, swasta dan perguruan tinggi dalam
sosialisasi, riset dan pengembangan produkdengan nilai TAS 5,632 (5)
Mengembangkan sistem pemasaran beras cerdas dengan nilai TAS 5,309 (6)
Membentuk komunitas untuk melancarkan program sosialisasi produk ke berbagai
level masyarakat secara bertahap dengan nilai TAS 4,931 (7) Membangun dan
mengembangkan pabrik yang kuat ditunjang dengan adanya saluran distribusi dengan
nilai TAS 4,339 (8) Menjalin pola kemitraan dan kerjasama dengan pemasok bahan
baku dengan nilai TAS 4,200 (9) Meningkatkan kapasitas produksi yang ada dengan
nilai TAS 4,040.