PENGEMBANGAN AWAL ALAT SADAP KARET (LATEKS) SEMI MEKANIS
Abstract
Tanaman karet (Hevea brasilliensis Mull Arg) memiliki peranan penting
dalam perekonomian Indonesia, karena tanaman karet merupakan penghasil
devisa negara terbesar ketiga setelah minyak bumi dan kayu. Hasil utama tanaman
karet adalah lateks yang pada umumnya banyak digunakan dalam industri besar
dunia contohnya untuk pembuatan ban. Getah karet (lateks) didapat dengan cara
penyadapan yaitu dengan menyayat atau mengiris kulit batang dengan cara
tertentu. Sehingga diperlukan usaha dalam melestarikan tanaman karet dengan
cara menciptakan teknologi tepat guna pada proses pemanenan getah karet
(lateks) agar proses penyadapan bisa dilakukan secara kontinyu. Tujuan penelitian
ini adalah merancang alat sadap karet yang sesuai dengan pedoman sistem sadap
SKB dengan pengaturan tingkat kedalaman yang bisa disesuaikan dalam kondisi
tertentu. Hasil penelitian diharapkan dapat diaplikasikan oleh masyarakat
sehubungan dalam pentingnya hasil komoditi karet dalam memenuhi permintaan
lateks dunia.
Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap perancangan,
pembuatan dan pengujian. Dalam tahapan perancangan meliputi penentuan
komponen alat yang digunakan, dan mendesain kerangka yang digunakan untuk
menyatukan komponen alat tersebut. Tahap berikutnya adalah pembuatan sesuai
dengan perancangan yang dilakukan. Tahapan yang terakhir adalah pengujian.
Pengujian dilakukan dalam dua tahapan uji fungsional dan uji elementer. Uji
fungsional digunakan untuk menguji kinerja alat tersebut. Uji elementer meliputi
uji kapasitas kerja per jam, kapasitas volume lateks per jam, tingkat kedalaman
sadapan, dan ketebalan kulit dalam proses sadap.
Hasil pengujian sudah menunjukan bahwa alat sadap karet (lateks) semi
mekanis ini sudah mampu menghasilkan lateks. Dengan kapasitas penyadapan
sejumlah 35 pohon/jam, kapasitas volume lateks tersadap sebesar 1.222 ml/jam,
kedalaman sadapan sebesar < 1,5 mm, dan ketebalan kulit sadapan sebesar 2 mm.