OPTIMALISASI DOSIS SERAP DAN KONTRAS RADIOGRAF
Abstract
Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah rumah sakit
yang hampir semuanya memanfaatkan sinar-X sebagai sumber radiasi yang biasa
digunakan pada pemeriksaan radiologi diagnostik yang digunakan untuk membantu
memberikan data penunjang bagi para dokter dalam penegakkan diagnosis suatu
penyakit yang diderita pasien secara akurat. Peneliti bertujuan untuk mengetahui
optimalisasi dosis serap dan kontras radiograf pada permodelan phantom akrilik
dengan menggunakan variasi faktor eksposi tegangan (KV)dan arus serta waktu
penyinaran (mAs) di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya dan Instalasi
Radiologi RSU Haji Surabaya. Pesawat rontgen yang digunakan di Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya (BPFK) yaitu Pesawat sinar-X Trophy
Omnix N60 dan pesawat sinar-X yang digunakan di Instalasi Radiologi RSU Haji
Surabaya yaitu Simens 07462695 yang telah dikalibrasi oleh BPFK.
Mengacu pada hasil dan analisis maka secara umum dapat disimpulkan bahwa
adanya variasi tegangan (kV) dan arus serta waktu penyinaran (mAs) pada objek
thorax dan abdomen pada permodelan phantom akrilik akan memberikan nilai dosis
serap, densitas dan nilai kontras yang berbeda. Pada nilai tegangan (kV) yang sama,
peningkatan nilai arus dan lama waktu penyinaran (mAs) akan meningkatkan nilai
dosis serap dan menurunkan nilai kontras radiograf baik pada objek thorax maupun
abdomen. Pada ketebalan alumunium yang sama, semakin besar faktor ekposi (kV,
mAs) yang digunakan menghasilkan nilai densitas yang semakin besar dan nilai
kontras radiograf yang semakin kecil, sedangkan pada faktor eksposi (kV dan mAs)
yang sama, semakin tebal koin alumunium yang digunakan, rata-rata densitas yang
dihasilkan akan semakin kecil. Optimalisasi dosis serap dan kontras radiograf dengan permodelan phantom
akrilik pada objek thorax dan abdomen dapat dipilih dengan penggunaan dosis rendah
dan kontras yang tinggi. Pada faktor ekposi 67 kV; 4 mAs dapat digunakan pada
pemeriksaan thorax standar dengan kontras yang dihasilkan pada gambar radiograf
cukup tinggi sebesar 0.223 dan dosis serap yang dihasilkan cukup rendah (sekitar
92.96 µGy). Sedangkan pada objek abdomen optimalisasi dapat dilakukan pada
faktor eksposi 75 kV, 8 mAs dengan kontras 0.29 dengan rata-rata dosis serap sekitar
367.76 µGy serta faktor ekposi 83 kV; 8 mAs yang memiliki nilai kontras cukup
tinggi pada gambar radiograf sebesar 0.26 yang dapat digunakan pada diagnosis
radiografi dan dosis serap sekitar 438.03 µGy. Nilai dosis tersebut masih dalam batas
toleransi yang diizinkan oleh International Safety Standart.