DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia) TERHADAP Lactobacillus acidophilus
Abstract
Prevalensi karies gigi di Indonesia telah mencapai 71,20%. Bakteri yang
berkaitan dengan terjadinya karies adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp.
S. mutans berperan dalam permulaan terjadinya karies gigi, sedangkan Lactobacillus
sp berperan pada proses perkembangan dan kelanjutan karies. Spesies yang paling
dominan diantara spesies Lactobacillus lain dalam menyebabkan karies gigi adalah
Lactobacillus acidophilus; sehingga diperlukan upaya pengendaliannya dengan
menggunakan bahan antibakteri dari alam. Pare merupakan tanaman yang mudah
ditanam dan tumbuhnya tidak tergantung musim. Selain dikonsumsi, pare juga
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan karena kandungan dalam daun pare memiliki
sifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat
ekstrak daun pare terhadap L. acidophilus dan konsentrasi minimal ekstrak daun pare
yang masih mempunyai daya hambat terhadap L. acidophilus.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Ekstrak daun pare dibuat
dengan cara maserasi menggunakan etanol. Sampel terbagi dalam dua kelompok
kontrol (kontrol positif dan kontrol negatif) dan empat kelompok perlakuan (ekstrak
daun pare konsentrasi 100%, 50%, 25%, dan 12,5%) dengan masing-masing
kelompok dilakukan pengulangan sebanyak 12 kali. Uji daya antibakteri yang
digunakan adalah metode difusi sumuran (well diffusion method). Pada setiap media
lempeng MRS-A yang sudah diinokulasi dengan L. acidophilus dibuat 6 lubang
sumuran dan ke dalam masing-masing lubang dimasukkan ekstrak daun pare
konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, aquades steril (kontrol negatif), dan Betadine
viii
Solution® (kontrol positif) dengan volume 5 μL pada setiap lubang. Selanjutnya
seluruh petridish dimasukkan ke dalam desicator dan diinkubasi pada suhu 370C
selama 24 jam. Setelah 24 jam diukur diameter zona hambatnya menggunakan jangka
sorong.
Analisis data menggunakan uji statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal
Wallis dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun
pare berbagai konsentrasi mempunyai daya hambat terhadap L. acidophilus. Ekstrak
daun pare konsentrasi 100% adalah ekstrak daun pare yang mempunyai kemampuan
terbesar dalam menghambat L. acidophilus, kemudian berturut-turut ekstrak daun
pare konsentrasi 50%, 25%, dan 12,5%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pare mempunyai daya
hambat terhadap L. acidophilus. Sedangkan konsentrasi minimal ekstrak daun pare
yang masih mempunyai daya hambat terhadap L. acidophilus adalah konsentrasi
12,5%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]