PENGARUH INDEPENDENSI DALAM KENYATAAN, INDEPENDENSI DALAM PENAMPILAN, DAN INDEPENDENSI DALAM KEAHLIAN TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Mahasiswa S1 Akuntansi Reguler Universitas Jember )
Abstract
Independensi auditor merupakan salah satu unsur fundamental yang harus
dimiliki oleh akuntan dalam melakukan asersi terhadap suatu entitas tertentu, karena
disini auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Tujuan adanya
independensi adalah untuk memberikan kontribusi terhadap kualitas audit, dimana
tujuan audit yang berkualitas adalah untuk meningkatkan keandalan informasi
pengambilan keputusan dan sekaligus berkontribusi terhadap pasar modal yang
efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
independensi dalam kenyataan, independensi dalam penampilan, dan independensi
dalam keahlian terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilakukan kepada persepsi
mahasiswa dan mahasiswi akuntansi S1 Akuntansi Reguler Universitas Jember
karena mereka calon akuntan yang seharusnya terlebih dahulu dibekali dengan
pengetahuan etika sehingga kelak bisa bekerja secara profesional dengan
berlandaskan pada etika profesi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Teknik
yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung melalui kuisioner. Pada
penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel, yaitu independensi dalam kenyataan,
independensi dalam penampilan, independensi dalam keahlian sebagai variabel
independen, dan kualitas audit sebagai variabel dependen. Alat uji kualitas data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Penelitian ini
juga menggunakan uji normalitas data. Alat analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dengan uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa independensi auditor yang terdiri dari
aspek Independensi dalam kenyataan, Independensi dalam penampilan, dan
Independensi dalam keahlian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit sebesar 28,3%, sedangkan secara parsial independensi dalam kenyataan
mempunyai hubungan positif, berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan
kontribusi pengaruh sebesar 27,6 %, independensi dalam penampilan mempunyai
hubungan positif, serta berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan
kontribusi pengaruh sebesar 18,9 % dan terakhir independensi dalam keahlian
mempunyai hubungan positif, serta berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
dengan kontribusi pengaruh sebesar 42,1%. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai t
hitung yang lebih besar dari t tabel. Semakin tinggi independensi dalam kenyataan,
independensi dalam penampilan, dan independensi dalam keahlian maka semakin
tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan.