NALISIS PERDAGANGAN INTRA DAN INTER-INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) ANTARA INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA MITRA DAGANG UTAMA TAHUN 1990-2008
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pola perdagangan pada
industri tekstil antara Indonesia dengan Amerika, Jepang, dan Singapura serta faktorfaktor
apa saja yang mempengaruhinya. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah indeks Grubel-Lloyd dan Analisis Regresi Linier Berganda. Indeks
Grubel-Lloyd digunakan untuk mengetahui pola perdagangan industri tekstil antara
Indonesia dengan Amerika, Jepang, dan Singapura. Analisis Regresi Linier Berganda
digunakan untuk mengestimasi variabel-variabel dalam penelitian ini.
Hasil perhitungan dengan menggunakan indeks Grubel-Lloyd, berdasarkan
kategori SITC komoditi tekstil yang memiliki intensitas perdagangan intra-industri
tertinggi pertama sampai ketiga antara Indonesia dengan Amerika, Jepang, dan
Singapura berturut-turut adalah komoditi SITC 651, 655, 657. Berdasarkan kategori
ISIC, kasus perdagangan intra-industri tekstil antara Indonesia dengan Amerika dan
Singapura belum berkategori perdagangan intra-industri, dengan nilai indeks 10,5% dan
15,8%. Sedangkan kasus perdagangan intra-industri tekstil antara Indonesia dengan
Jepang sudah berkategori perdagangan intra-industri, dengan nilai indeks 73,7%.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, pada kasus perdagangan
Indonesia-Amerika dapat diketahui bahwa variabel diferensiasi produk (PD)
menunjukkan hasil negatif dan tidak berpengaruh, variabel GDP Indonesia menunjukkan
hasil negatif dan berpengaruh, serta variabel penanaman modal asing (PMA)
menunjukkan hasil positif dan tidak berpengaruh. Kasus perdagangan Indonesia-Jepang,
variabel diferensiasi produk (PD) menunjukkan hasil negatif dan tidak berpengaruh,
variabel GDP Indonesia menunjukkan hasil negatif dan berpengaruh, serta variabel penanaman modal asing (PMA) menunjukkan hasil positif dan berpengaruh. Sedangkan
Kasus perdagangan Indonesia-Jepang, variabel diferensiasi produk (PD) menunjukkan
hasil negatif dan tidak berpengaruh, variabel GDP Indonesia menunjukkan hasil positif
dan berpengaruh, serta variabel penanaman modal asing (PMA) menunjukkan hasil
positif dan tidak berpengaruh.