Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Media Kartu pada Materi Perkalian untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Tanggul Wetan Semester Ganjil 01 Tahun Ajaran 2009/2010
Abstract
Pembelajaran matematika di sekolah terutama di sekolah dasar selama ini
cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang monoton misalnya ceramah,
tanya jawab, penugasan. Siswa juga sering diminta untuk menghafal materi-materi
tertentu sehingga membuat siswa merasa kurang menyenangi pelajaran matematika
yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif dengan media kartu
pada materi perkalian siswa kelas III SDN Tanggul Wetan 01 tahun ajaran
2009/2010; (2) untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif
dengan media kartu pada materi perkalian siswa kelas III SDN Tanggul Wetan 01
tahun ajaran 2009/2010; (3) untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa setelah
pembelajaran kooperatif berlangsung.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tanggul Wetan 01 kelas III yang terdiri
dari 34 siswa, 18 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Siswa dibagi menjadi 7
kelompok yang heterogen. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis
penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus.
Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Deskriptif kualitatif untuk menganalisis data berupa observasi, wawancara dan
dokumentasi, sedangkan deskriptif kuantitatif untuk menganalisis tes individu.
Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 19 Oktober sampai 30 Oktober
dengan subjek penelitian siswa kelas III SDN Tanggul Wetan 01 Kecamatan Tang Kabupaten Jember. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa, aktivitas guru,
dan tes individu. Pada pertemuan I, aktivitas siswa secara klasikal mencapai 63,60%,
aktivitas guru mencapai 80%, dan tes individu 67,65%. Pertemuan II, aktivitas siswa
secara klasikal mencapai 73,35%, aktivitas guru mencapai 83,33%, dan tes individu
70, 59%. Pertemuan III, aktivitas siswa secara klasikal mencapai 87,50%, aktivitas
guru mencapai 96,67%, dan tes individu 76,47% .
Analisis ketuntasan hasil belajar pada siklus I tes akhir I mencapai 64,71%
dengan rata-rata sebesar 73,68; pada siklus II tes akhir II mencapai 79,41% dengan
rata-rata sebesar 84,71. Berdasarkan analisis ketuntasan hasil belajar pada siklus II
tersebut, siswa kelas III telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Kelas
dikatakan tuntas belajar bila terdapat minimal 75% yang telah mencapai skor 65.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan aktivitas
dan hasil belajar pada materi perkalian. Kendala yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaran adalah pada saat pembentukan kelompok, yaitu terdapat beberapa siswa
yang tidak mau berkelompok dengan siswa yang selalu diam saja di dalam kelas;
pada saat permainan kartu siswa cenderung ramai dan gaduh. Selain itu, siswa merasa
kesulitan mencari pertanyaan dari kartu jawaban yang muncul pada saat bermain
kartu. Dalam hal ini, guru mengatasi masalah tersebut dengan cara menjelaskan
kepada siswa bahwa dalam kartu jawaban tersebut angka 4 berulang sebanyak 3 kali,
maka dapat diketahui bahwa pertanyaan dari kartu jawaban tersebut adalah 3 x 4.
Penerapan pembelajaran kooperatif dengan media kartu ini dapat memberikan kondisi
belajar yang menyenangkan, meningkatkan keterampilan sosial dan aktivitas siswa,
membantu siswa dalam memahami materi perkalian yang telah dipelajari melalui
kegiatan atau belajar kelompok, dan mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi
meningkat.