STUDI PROSES PENGERINGAN GABAH LAPIS TIPIS MENGGUNAKAN ALAT PENGERING ENERGI SURYA
Abstract
Gabah merupakan bahan pangan yang bersifat higrokopis yaitu mudah
menyerap (adsorpsi) dan melepas (desorpsi) uap air lingkungan sehingga
mencapai kondisi setimbang selama pengeringan. Penentuan nilai kadar air sesaat
sangat dibutuhkan dalam pengeringan. Hal ini berguna untuk memperkirakan
kadar air sesaat setiap jamnya pada kondisi ketebalan dan kecepatan aliran udara
tertentu.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk menentukan laju pengeringan gabah. (2)
menentukan konstanta K dan N dari persamaan (Page) terhadap pengeringan
gabah. (3) menentukan persamaan model prediksi kadar air sesaat.
Penelitian dilaksanakan di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi
Kabupaten Jember. Bahan yang digunakan pada penelitian ini dalah gabah.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan yang
meliputi pengukuran kadar air awal bahan pengeringan, serta penelitian utama
menentukan laju pengeringan, menentukan nilai kadar air bahan sesaat, nilai kadar
air rasio, membuat grafik hubungan antara ln(-ln MR) dengan ln t, menghitung
nilai-nilai konstanta K dan N, menentukan analisis grafik dan analisis statistik
dengan membandingkan data Mt observasi terhadap data Mt prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh hubungan antara laju
pengeringan terhadap pengaruh kecepatan aliran udara (68,5 m/s, 79 m/s dan 95
m/s) dan ketebalan gabah (1 cm, 3 cm, dan 5 cm), menunjukkan bahwa ketebalan
1 cm laju penguapan air lebih cepat dari ketebalan 3 cm dan ketebalan 5 cm. Di
dalam laju penguapan air memiliki sifat fluktuatif karena laju pengeringan
dipengaruhi oleh intensitas radiasi, luas permukaan, perbedaan kelembaban,
koefisiensi pindah panas dan kecepatan aliran udara.
Uji validitas persamaan Page digunakan sesuai untuk menentukan kadar
air sesaat gabah karena pada analisis grafis dan analisis statistik menujukkan nilai
R² tertinggi pada perlakuan kecepatan aliran udara 95 m/s dengan nilai R² sebesar
0,998, P sebesar 2,9037, dan S sebesar 1,0266. Perlakuan ketebalan yang optimal
untuk mengeringkan gabah adalah ketebalan 1 cm pada bahan yang mengalami
proses kecepatan aliran udara 95 m/s karena lapisan ketebalan gabah lebih rendah
dibandingkan dengan perlakuan yang lain.