PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VIIE SMPN 4 JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Pemahaman konsep dalam matematika yang kuat akan membantu siswa
untuk mengembangkan dan mempelajari konsep-konsep berikutnya agar siswa
mampu mencapai tujuan diberikannya matematika untuk siswa. Berdasarkan
informasi yang diberikan oleh guru SMPN 4 Jember mengatakan bahwa tingkat
penguasaan konsep-konsep aljabar terutama konsep aljabar dan berhitung dalam
kehidupan sehari-hari masih rendah dengan ketuntasan belajar siswa 66,67% yang
disebabkan siswa belum menguasai konsep-konsep secara mendalam. Salah satu
cara untuk mengatasi hal tersebut adalah menerapkan model pembelajaran Inquiri
dengan setting Cooperative Learning. Dalam pembelajaran ini siswa tidak diberi
bahan ajar yang sudah selesai atau tinggal menghafal tetapi diberi persoalanpersoalan
yang membutuhkan pencarian, pengamatan, dan penyimpulan oleh
siswa itu sendiri (Hamalik, 1991:136), sehingga konsep akan tetanam dalam
ingatan siswa melalui pengalaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan model pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning,
mengetahui aktivitas belajar siswa, aktivitas kelompok dan guru, serta mengetahui
ketuntasan belajar siswa pada materi aritmatika sosial.
Penelitian dilakukan di kelas VIIE SMP Negeri 4 Jember dimulai bulan
september 2010 sampai dengan Desember 2010. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas siswa dan
guru, kuis, tugas individu, tugas kelompok, dan tes akhir serta hasil wawancara
dengan guru bidang studi dan siswa. Analisis data menggunakan analisis
deskriptif.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa aktivitas guru dalam menerapkan
model pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning pada siklus I sebesar 86,67%, sedangkan pada siklus II sebesar 93,33%. Aktivitas belajar siswa
pada siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan sebesar 24,35 yaitu
ditunjukkan dengan besarnya prosentase secara klasikal aktivitas belajar siswa
siklus I mencapai 66,58 dengan kategori aktif, pada siklus II mencapai 90,93
dengan kategori sangat aktif. Prosentase klasikal ketuntasan belajar siswa prasiklus
adalah sebesar 66,67, pada pembelajaran siklus I sebesar 69,44 dan pada
siklus II sebesar 83,33. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran Inquiri dengan setting Cooperative Learning mampu meningkatkan
pemahaman siswa pada materi Aritmatika sosial. Pembelajaran Inquiri dengan
setting Cooperative Learning dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk
diterapkan dalam pembelajaran di kelas.