PERSAINGAN TEKI (Cyperus rotundus L.) TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
Abstract
Angka produksi kacang tanah di Indonesia, diantara jenis kacang-
kacangan lainnya menempati urutan kedua setelah kedelai. Salah satu kendala
untuk meningkatkan hasil produksi kacang tanah adalah keberadaan gulma.
Besarnya penurunan hasil akibat kompetisi dengan gulma dapat mencapai 60%,
selain itu juga dapat mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil dan polong yang
terbentuk sedikit. Cyperus rotundus L. merupakan gulma yang dominan pada
tanaman kacang tanah.
Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengetahui pengaruh kepadatan
kacang tanah terhadap pertumbuhan kacang tanah, (2) untuk mengetahui pengaruh
kepadatan teki terhadap pertumbuhan kacang tanah, (3) untuk mengetahui
pengaruh kepadatan kacang tanah terhadap pertumbuhan teki.
Penelitian dilakukan di Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas
Pertanian Universitas Jember, mulai bulan Desember 2005 sampai Maret 2006.
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
terdiri dari 2 faktor, faktor I yaitu faktor populasi kacang tanah dan terdiri dari 4
taraf yaitu K1 = populasi kacang tanah per lubang tanam satu, K2 = populasi
kacang tanah per lubang tanam dua dan K3 = populasi kacang tanah per lubang
tanam tiga.
Faktor 2 yaitu faktor populasi teki terdiri dari 4 taraf yaitu T0 = tanpa teki
per polybag, T1 = populasi teki per polybag satu, T2 = populasi teki per polybag
lima dan T3 = populasi teki per polybag sepuluh. Kombinasi faktir K dan T
diulang 3 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis Varian (Anova),
untuk membedakan rerata antar perlakuan digunakan uji Duncan Multiple Range
Test (DMRT) pada taraf nyata 5%.
Hal-Hal yang diamati adalah (1) komponen vegetatif tanaman kacang
tanah meliputi panjang akar pada umur 60 hari setelah tanam (hst), ILD dan Laju Pertumbuhan tanaman pada umur 45 hst, (2) biomassa tanaman kacang tanah
meliputi biomassa bagian atas dan bagian bawah tanaman pada 45 hst, (3)
komponen generatif tanaman kacang tanah meliputi jumlah bunga, jumlah
polong, dan berat kering polong penuh dan hampa yang dilakukan pada umur 95
hst, (4) biomassa gulma meliputi biomassa bagian atas dan bagian bawah
tanaman pada umur 95 hst dan (5) jumlah umbi dan berat umbi pada umur 95 hst.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepadatan kacang tanah dan teki
yang makin tinggi menyebabkan pertumbuhan vegetatif (panjang akar, berat
kering bagian bawah, ILD, dan laju pertumbuhan) kacang tanah makin berkurang,
kecuali berat kering bagian bawah tanaman dan laju pertumbuhan pada faktor
kacang tanah, (2) kepadatan kacang tanah yang makin tinggi menyebabkan
pertumbuhan generatif (jumlah bunga, jumlah polong, berat kering polong hampa,
dan berat kering polong penuh) kacang tanah makin banyak, kecuali jumlah bunga
dan berat kering polong hampa, sedangkan pada faktor kepadatan teki
menurunkan pertumbuhan generatif kacang tanah, kecuali jumlah bunga dan berat
kering polong hampa, dan (3) kepadatan kacang tanah menurunkan pertumbuhan
teki (berat kering bagian bawah, berat kering bagian atas, jumlah umbi, dan berat
kering umbi), kecuali pada berat kering bagian atas.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4328]